Home Kesehatan Klaster Covid Lebaran Mulai Bermunculan di Kabupaten Tegal

Klaster Covid Lebaran Mulai Bermunculan di Kabupaten Tegal

Slawi, Gatra.com - Sejumlah klaster penularan Covid-19 mulai bermunculan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah usai Lebaran. Mayoritas adalah klaster keluarga.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah mengatakan, jumlah kasus Covid-19 harian mengalami lonjakan usai Lebaran. Kenaikan paling tinggi terjadi pada Rabu (26/5).

Pada hari itu tercatat ada penambahan 102 kasus positif Covid-19 baru. Sebelumnya, rata-rata penambahan kasus baru jumlahnya tak sampai 25 kasus per hari.

"Penambahan 102 dalam sehari itu kebanyakan klaster keluarga. Itu biasa, karena habis libur panjang, Lebaran," kata Sarmanah, Sabtu (29/5).

Menurut Sarmanah, terdapat enam klaster penularan Covid-19 yang muncul usai Lebaran. Terdiri dari klaster keluarga sebanyak 16 klaster, rumah tangga (dua klaster), menengok orang sakit (satu klaster), hajatan (satu klaster), pemudik (satu klaster) dan minimarket (satu klaster).

"Itu semua klaster yang masih aktif. Paling banyak adalah klaster rumah tangga di Desa Kajenengan, Kecamatam Bojong," ungkap Sarmanah.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ari Dwi Cahyani sebelumnya mengatakan, kasus Covid-19 di Desa Kajenengan berawal dari adanya seorang warga yang sakit.

Warga tersebut memeriksakan diri ke sebuah klinik di Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang pada 15 Mei. Ketika dilakukan rapid test antigen, hasilnya positif Covid-19.

"Warga tersebut juga dites PCR, hasilnya keluar tanggal 17 Mei positif Covid-19," kata Ari, Jumat (28/5).

Temuan kasus itu lalu ditindaklanjuti petugas puskemas dengan melakukan tracing empat orang kontak eratnya. Hasilnya, keempatnya positif Covid-19.

"Tiga dari empat orang itu merupakan pemudik. Semua kontak eratnya kemudian ditracing lagi dan hasilnya nambah jadi 11 orang positif. Terus dikembangkan lagi, tracing lagi, nambah jadi 41 orang," jelas Ari.

Ari mengatakan, mayoritas dari 41 orang tersebut tidak mengalami gejala sehingga hanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Dari 41 orang, 28 orang berada di satu RT. Sisanya beda RT tapi masih satu dukuh, tinggalnya berdekatan," ungkap Ari.

Ari menduga munculnya klaster Covid-19 di wilayah tersebut karena tingginya interaksi warga saat Lebaran. Apalagi, setahun pandemi berlangsung, warga juga sudah mulai abai protokol kesehatan.

"Masa Lebaran banyak interaksi, saling berkunjung, silaturahmi. Itu yang mungkin membuat penularannya jadi cepat," ujarnya.

Sementara itu secara akumulasi, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal per Jumat (28/5) tercatat 6.806 orang. Dari jumlah itu, kasus aktifnya sebanyak 551 orang. Terdiri dari 112 orang dirawat dan 439 orang isolasi mandiri.

1188