Home Ekonomi Pemerintah Targetkan Ekspor UMKM Capai 17% pada 2024

Pemerintah Targetkan Ekspor UMKM Capai 17% pada 2024

Makassar, Gatra.com – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan potensi ekspor UMKM sangat besar jika tiap daerah fokus pada pengembangan produk-produk unggulan UMKM. Menurutnya, ekspor akan meningkat kalau tiap daerah bisa mengidentifikasi produk unggulan dan melakukan pendampingan secara serius terhadap UMKM.

“Saat ini, ekspor UMKM masih 14 persen dari volume ekspor nasional dan ditargetkan mencapai 17 persen pada 2024,” ungkap Teten saat memberikan sambutan pelepasan ekspor briket ke Arab Saudi dan Jordania dari Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (31/5).

Dia menyatakan perlu sinergi semua pihak untuk mendorong ekspor UMKM, mulai dari perbankan lewat Himbara, Pemda, BUMN, dan pemerintah pusat. Dijelaskannya, KemenkopUKM melakukan pendampingan model inkubasi dan terus mempersiapkan ekosistem yang mendukung UMKM go global.

“Pendampingan dilakukan secara profesional, mulai dari peningkatan produksi, kurasi, hingga memperoleh sertifikasi yang dibutuhkan di negara tujuan ekspor,” tambah Teten.

Selain itu, MenkopUKM juga mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan bagi UMKM dengan porsi yang lebih besar. Sejauh ini penyaluran kredit perbankan kepada UMKM baru mencapai 19,8%, jauh dari porsi kredit ideal 30% kepada UMKM. Karena itu, Teten berharap perbankan dapat mengubah pendekatan penyaluran kredit dari pendekatan aset ke cashflow.

“Bank harus berubah, untuk menyalurkan kredit jangan lagi hanya mengutamakan pendekatan aset, tapi lihat juga track record cashflow. Buat apa aset banyak kalau cashflow rendah,” tegas Teten.

Pemerintah melalui kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menyalurkan kredit yang lebih besar kepada UMKM. Kebijakan KUR bagi kredit mikro juga semakin dipermudah dengan meningkatkan nilai kredit tanpa agunan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.

“Bahkan kelak, lewat KUR dapat menyalurkan kredit hingga Rp20 miliar bagi UMKM. Di samping itu, ada Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang juga mendukung pembiayaan untuk koperasi produksi,” tutur Teten.

80