Home Kebencanaan Kasus COVID-19 Pasca Lebaran Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Kasus COVID-19 Pasca Lebaran Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Jakarta, Gatra.com - Kenaikan kasus positif COVID-19 mingguan pada 2 pekan pasca hari raya Idulfitri di tahun 2021 lebih kecil ketimbang tahun 2020.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa kenaikan kasus positif COVID-19 pada tahun ini adalah 56,6%, lebih rendah dari presentase tahun 2020 yang berada di angka 56,6%.

“Jika dilihat dari rentang waktu 2 minggu pasca periode Idulfitri terjadi kenaikan kasus positif mingguan sebesar 65,55% pada idulfitri tahun 2020 lalu sedangkan kenaikan di tahun ini adalah sebesar 56,6% pada rentang waktu yang sama,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube BNPB Indonesia pada Selasa (1/6).

Terdapat sejumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif 2 minggu pasca hari Idulfitri tahun 2021. Daerah tersebut adalah Jawa Tengah (103,2%), Kepulauan Riau (103%), Riau (69%), DKI Jakarta (49,5%) dan Jawa Barat (25%).

Pada tahun 2020, provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan sebesar 33,2% dan Jawa Tengah sebesar 368% pada 2 minggu pasca hari Idufitri. Selain itu ada pula Sulawesi Selatan (289%), Kalimantan Selatan (99%) dan Jawa Timur (45%).

Selain kasus positif, kasus kematian akibat COVID-19 pada periode hari Idulfitri tahun 2021 juga lebih rendah daripada tahun 2020. pada tahun 2021, presentase kematian adalah 3,52%, berbeda jauh dengan tahun 2020 yang mencapai 66,34%.

Wiku menyebutkan bahwa data perbandingan tersebut menunjukkan bahwa dampak pada kenaikan kasus yang ditimbulkan pada 2 pekan pasca hari Idulfitri di tahun ini tidak setinggi tahun lalu.

Kenaikan presentase kasus positif di tingkat provinsi juga menurut Wiku mengalami kenaikan yang signifikan, tapi lebih rendah dibanding tahun lalu.

“Contohnya Jawa Tengah berhasil menurunkan sepertiga dari kenaikan kasus mingguan pasca Idulfitri di tahun 2020 lalu. Selain itu, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan yang pada tahun lalu berada pada peringkat 2 dan 3 tertinggi, di tahun ini bahkan tidak masuk ke dalam 5 besar,” ujar Wiku.

Wiku menuturkan, hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat dan pemerintah daerah telah belajar adaptasi selama 1 tahun.

Wiku juga mengingatkan untuk tidak terlena dengan perkembangan ini karena dampak COVID-19 ini masih akan terlihat beberapa minggu ke depan.

125

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR