Jakarta, Gatra.com – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pemerintah terus memperkuat UMKM go digital dengan dua pendekatan. Upaya pertama yaitu peningkatan kapasitas usaha melalui penguatan database, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan kawasan terpadu UMKM.

“Kedua, perluasan pasar digital melalui kampanye bangga buatan Indonesia (BBI), on boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM,” kata Teten saat memberi sambutan secara virtual pada peresmian Shopee Center-UMKM Jabar Go Digital, Rabu (2/6).

Karena itu, MenkopUKM mengapresiasi kemitraan marketplace Shopee dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Barat. Dia berharap program digitalisasi para pelaku UMKM dapat meningkatkan ekonomi desa.

Dalam beberapa tahun terakhir, kata Teten, perkembangan teknologi digital terjadi sangat masif dan berimbas ke seluruh sektor, termasuk UMKM. Hasil survei World Bank 2021 menemukan bahwa sebanyak 48,5% responden bermatapencaharian wiraswastwa dan 74,1% mengandalkan e-commerce sebagai pendapatan utama.

“Kita perlu terus dorong reseller untuk mendukung UMKM produsen dalam pemasaran digital, sembari diperbanyak UMKM produsen,” tuturnya.

Menurut Teten, pengalaman dan data yang dimiliki Shopee akan sangat membantu pemerintah dalam melakukan pembinaan UMKM di Jawa Barat. Kerja sama tadi diharapkan dapat mendukung UMKM melalui peningkatan literasi digital dan beradaptasi dengan era perdagangan terbuka berbasis daring.

“Ini untuk mendorong UMKM kenal teknologi produksinya. Selain itu, juga meningkatkan daya saing produknya, jadi bukan sekadar memfasilitasi pada akses pasar,” kata Teten.

MenkopUKM menambahkan bahwa pandemi turut mengubah cara masyarakat berbelanja menjadi serba daring. Saat ini, perkembangan pemasaran produk UMKM terakselerasi oleh digitalisasi.