Home Kesehatan Ustaz Positif Covid Dijenguk, Muncul Klaster Salat Id, 70 Orang Tertular

Ustaz Positif Covid Dijenguk, Muncul Klaster Salat Id, 70 Orang Tertular

Slawi, Gatra.com- Klaster penularan Covid-19 masih terus bermunculan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah seiring melonjaknya jumlah kasus. Terbaru, muncul klaster salat Idul Fitri (Id) dengan jumlah yang positif mencapai 70 orang. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah mengatakan, klaster salat Idul Fitri muncul di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang. "Awalnya ada ustaz di masjid setempat yang bergejala, terus akhirnya berobat ke UGD Puskesmas Pagerbarang. Karena demam, batuk, pilek, akhirnya diswab dan hasilnya positif Covid-19," kata Sarmanah, Sabtu (5/6).

Ustaz tersebut, lanjut Sarmanah, kemudian tidak bersedia ketika akan dirujuk ke rumah sakit dan memilih untuk isolasi mandiri di rumah. Namun isolasi itu tak berjalan dengan baik. "Saat isolasi mandiri di rumah itu, banyak yang menengok, diduga terjadi penularannya di situ," ujarnya.

Menurut Sarmanah, selain warga yang membesuk, pelacakan atau tracing juga dilakukan terhadap warga yang mengikuti salat Id di masjid setempat karena ustaz yang positif juga mengikuti salat Id di masjid tersebut. "Karena di masjid itu jemaahnya banyak, ditracing. Sampai kemarin yang ditracing dan dirapid test antigen sedesa ada 204 orang. Yang positif 46 orang," ungkap Sarmanah.

Sementara itu Camat Pagerbarang Harto Prabowo mengatakan, tracing dan rapid test antigen lanjutan sudah dilakukan total terhadap 353 orang warga di Desa Randusari pada Rabu (2/6) dan Kamis (3/6). "Berdasarkan data dari Puskemas, hari Rabu ada 202 orang yang dites swab, yang positif 44 orang. Hari Kamis, ada 151 yang dites, yang positif 22 orang. Sebelumnya, sudah ada empat orang yang positif. Jadi total 70 orang yang positif," kata Harto, Sabtu (5/6).

Harto mengungkapkan, dari 70 orang yang positif, lima di antaranya dirawat di rumah sakit. Masing-masing satu orang di RS Bhakti Asih Jatibarang, Kabupaten Brebes dan satu lainnya di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal. "Sisanya isolasi mandiri di rumah. Mereka ini tinggalnya satu RW, yaitu RW 4," ujarnya.

Untuk mencegah meluasnya penularan, Harto menyebut RW tersebut dilakukan lockdown selama dua pekan. Akses keluar masuk di lingkungan itu dijaga ketat. "Empat pintu masuk di RW itu ditutup dan dijaga siang malam. Untuk warga yang sedang isolasi, diberi bantuan dari desa," ujarnya.

Klaster di Desa Randusari tersebut menambah jumlah klaster penularan Covid-19 yang muncul usai Lebaran di Kabupaten Tegal. Data Dinas Kesehatan, sedikitnya ada 18 klaster yang tersebar di sejumlah sejumlah kecamatan antara lain Kecamatan Lebaksiu, Pangkah, Dukuhturi, Slawi, Pagerbarang, Dukuhwaru, dan Tarub.

Data Dinas Kesehatan juga menunjukkan jumlah kasus positif harian naik dua kali lipat pasca libur Lebaran. Pasca Lebaran, rata-rata ada 56 kasus positif baru per hari. Padahal sebelumnya, rata-rata penambahannya 25 kasus baru per hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan, lonjakan kasus terjadi karena tingginya aktifitas dan mobilitas warga saat libur jelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri dan menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. “Kami juga mendapati kepatuhan pasien positif tanpa gejala yang isolasi mandiri masih belum baik. Mereka tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya dengan ke luar rumah. Sementara, pelacakan dan tes swab yang akan dilakukan terhadap kontak erat terkendala penolakan,” ujarnya, Sabtu (5/6).

5341