Home Kebencanaan Ini Senjata Panglima TNI untuk Menekan Covid-19

Ini Senjata Panglima TNI untuk Menekan Covid-19

Pati, Gatra.com ‎– Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyeru agar pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah, meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi di Kabupaten Kudus.

Panglima TNI menekankan, untuk memperkuat Posko PPKM, sehingga bisa mendapatkan data kasus positif, kesembuhan, kematian, termasuk tempat isolasi. Namun syarat yang paling utama dalam menangani Covid-19 adalah tersedianya PCR di wilayah PPKM. 

"Apabila ada permasalahan di posko, maka TNI/Polri akan melakukan penebalan. Contohnya di Pati ini ada 401 desa, setiap desa memiliki satu posko. Sehingga di tiap posko itu akan kita tempatkan penebalan TNI/Polri yang memiliki kemampuan sebagai tenaga tracer dan mampu menegakkan prokes," ujarnya didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito di Pati, Sabtu (5/6).

Selain itu, personel TNI/Polri juga membantu untuk mengawasi kegiatan protokol kesehatan di ruang-ruang publik. Tidak hanya itu, petugas turut mengingatkan masyarakat akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Di samping itu, TNI/Polri juga membantu melaksanakan pengendalian atau penyekatan masyarakat yang hilir mudik di ruang-ruang publik, termasuk melakukan penyekatan-penyekatan di wilayah keluar masuk atau perbatasan-perbatasan di Kabupaten Pati.  

Ia menyebutkan, saat ini kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani ini masuk ke dalam zona orange. Meski begitu, dari 401 desa di Pati semuanya masuk kedalam zona kuning dan hijau.

"[Sebanyak] 401 desa tidak ada yang masuk kedalam zona merah, semuanya terbagi wilayah kuning dan hijau," katanya.

Ruang isolasi pasien Covid-19 di Kabupaten Pati, disebutnya cukup tersedia. Dengan rincian dari total 10 rumah sakit di Pati, terdapat sebanyak 270 dan 430 tempat tidur.

"Target kita saat ini jangan sampai kasus positif naik dengan cara melakukan 3T. Kita juga akan lihat kasusnya, jika kasusnya mirip di Kudus, kita drop TNI/Polri," ujarnya.

1822