Home Kesehatan Rasio Dokter di Kabupaten Sukoharjo Kurang

Rasio Dokter di Kabupaten Sukoharjo Kurang

Sukoharjo, Gatra.com -  Meski mengalami peningkatan jumlah, namun rasio dokter per satuan penduduk di Sukoharjo masih kurang. Paling minim yakni dokter gigi yang hanya 81 orang di Sukoharjo.

Berdasarkan data dari rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukoharjo, dalam kurun waktu 2016-2020 rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Sukoharjo mengalami fluktuatif. Tetapi di tahun 2020 mengalami peningkatan dibanding tahun 2016. Dari 571 dokter menjadi 755 dokter di tahun 2020. 

"Rasio dokter di Sukoharjo memang masih sangat kurang. Idealnya 1 banding 5000," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati, Selasa (8/6).

Dengan jumlah penduduk per 2020 yakni 910.024 jiwa, hanya ada dokter umum 380, dokter spesialis 294 dan dokter gigi 81 orang. Sehingga, rasio dokter per satuan penduduk hanya 8,9. 

"Di Puskesmas khususnya masih kekurangan dokter, apalagi ada tuntutan ketersediaan dokter dari jaminan kesehatan. 1 puskesmas, kekurangan dokter 1 sampai 4 dokter rata-rata," ujar Yunia. 

Disisi lain, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Sukoharjo Iskandar mengakui bahwa rasio dokter di Sukoharjo kecil. Minimnya jumlah dokter, ditengarai karena masyarakat sudah khawatir dengan biaya selama pendidikan kedokteran.

"Memang, kalau kedokteran biayanya mahal. Apalagi biaya praktikum," ucapnya. 

Meski begitu, pihaknya mendorong para pelajar untuk menekuni dunia kedokteran karena potensinya yang masih begitu besar. Untuk masalah biaya, menurut Yunia banyak beasiswa di dunia kedokteran, baik dari pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga nirlaba. 

"Jangan takut biayanya, banyak beasiswa. Asal rajin belajar, tekun pasti ada jalan untuk pembiayaan," ajaknya.

1199