Home Ekonomi BI Sosialisasikan QRIS pada Pedagang Bakso Keliling Kota Semarang

BI Sosialisasikan QRIS pada Pedagang Bakso Keliling Kota Semarang

BI Sosialisasikan QRIS pada APMISO Kota Semarang

 

 

Semarang, Gatra.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2019 mendorong pergeseran interaksi antar manusia, antara lain mengurangi intensitas pertemuan fisik, tatap muka termasuk kontak fisik dalam bertransaksi. Jika sebelumnya bertransaksi secara tunai dapat dilakukan dengan risiko minimal, saat ini transaksi tunai mengandung risiko yang lebih tinggi lagi.

Covid-19 yang sangat ganas dapat menjadikan uang kertas maupun koin sebagai media penyebarannya. Oleh sebab itu, penggunaan transaksi non tunai menjadi salah satu perhatian Bank Indonesia. Bank Indonesia mendorong transaksi non tunai terutama yang bersifat contactless (tanpa kontak fisik) yang Cemumuah (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal).

Salah satu kanal pembayaran non tunai yang mudah digunakan masyarakat adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS merupakan standarisasi kanal pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Dengan QRIS, masyarakat dapat bertransaksi dengan melakukan scanning QR Code menggunakan dompet elektronik atau mobile banking yang dimiliki oleh masing-masing orang.

Untuk memperluas penggunaan QRIS, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Mie Bakso (APMISO) Jawa Tengah mengadakan sosialisasi pembayaran melalui QRIS untuk pedagang mie dan bakso pada Kamis, 10 Juni 2021 di Pasar Barito Baru, Semarang.

Kegiatan sosialisasi yang dibuka oleh Wakil Walikota Semarang, Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu tersebut diikuti oleh 100 pedagang mie dan bakso Semarang.

Walaupun begitu, protokol kesehatan ketat tetap dijalankan dalam acara yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan Fravarta Sadman; Deputi Bisnis PT. Pegadaian Area Semarang, Firsta Wuri Agung, Camat Pedurungan Kukuh Sudarmanto; dan Camat Genuk Ali Muhtar.

Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP dan Pengawasan SP-PUR Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Bapak Dwiyanto C. Sumirat dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pembayaran non tunai di saat pandemi Covid-19 saat ini.

"Setelah pandemi berakhir sekalipun, pola kehidupan masyarakat akan bergeser menuju digitalisasi di segala aspek. Oleh sebab itu, UMKM tidak boleh tertinggal mengejar digitalisasi untuk menggeliatkan perekonomian daerah kembali," katanya.

Dwiyanto C. Sumirat juga mengapresiasi keinginan APMISO dalam mengimplementasikan alternatif pembayaran non tunai yang minim resiko penyebaran virus seperti QRIS ini.

Lasiman Plt Ketua APMISO Indonesia menyatakan dukungan atas inovasi kanal pembayaran berupa QRIS tersebut. Dengan adanya QRIS, pedagang bakso dapat turut memanfaatkan digitalisasi dan terhindar dari resiko penyebaran virus. QRIS juga dianggap merupakan kanal pembayaran non tunai yang tepat bagi UMKM.

"QRIS bahkan dapat digunakan oleh pedagang mie bakso keliling karena tidak memerlukan sambungan listrik. Pedagang cukup menempelkan QRIS nya di gerobak yang langsung dapat dipindai oleh pelanggan," ujarnya.

Perwakilan anggota APMISO yang hadir di acara tersebut juga menyambut antusias inovasi QRIS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, terbukti setelah dilaksanakannya sosialisasi, seluruh peserta yang hadir langsung mendaftarkan usaha masing-masing ke Link Aja selaku penerbit QRIS yang juga bekerja sama dengan APMISO.

Tidak lama lagi, seluruh pedagang mie dan bakso di Semarang akan memiliki QRIS, sehingga warga Semarang tidak perlu repot membawa uang tunai jika ingin menikmati mie dan bakso di Semarang yang terkenal akan kelezatannya.


 

1241