Home Milenial ARMY Fanatik Ikuti Panutan, BTS Meal Dinilai Kreatif

ARMY Fanatik Ikuti Panutan, BTS Meal Dinilai Kreatif

Yogyakarta, Gatra.com - Pakar pemasaran UGM, Bayu Sutikno, menilai strategi pemasaran McD dengan menggandeng grup idola asal Korea Selatan, Bangtan Boys alias BTS, dalam produk makanan BTS Meal sebagai ide pemasaran yang kreatif.

"Strategi pemasaran ini kreatif di tengah situasi penurunan omset yang dialami berbagai sektor bisnis termasuk jaringan waralaba selama masa pandemi Covid-19," tutur Bayu, dalam pernyataan tertulis UGM, Jumat (11/6).

Ia menjelaskan McD melakukan strategi targeting yang sangat fokus pada penggemar grup K-Pop BTS yang dikenal sebagai Army, yang berjumlah lebih dari 18 juta orang, termasuk di Indonesia. Sebagai grup penggemar, mereka memperlakukan BTS sebagai panutan.

"Para Army memperlakukan BTS sebegai reference utama dan panutan dalam perilakunya, setidaknya dalam 4F yakni fashion, fun termasuk musik, film, dan food. Dalam konteks acuan terkait makanan atau food, maka mereka meluncurkan BTS Meal ini," paparnya.

Bayu mengatakan strategi McD termasuk brand community marketing dan viral marketing. Mereka menyasar penggemar BTS yang dikenal sangat loyal bahkan fanatik terhadap grup tersebut.

Menurutnya, kondisi ini diperkuat dengan saling sharing via medsos antar Army atau penggemar BTS sehingga mengamplifikasi fenomena ini menjadi populer di berbagai media sosial.

Bayu mengatakan McD menghadapi tantangan atas keberlanjutan strategi ini agar tak hanya menjadi tren penjualan sesaat. Upaya itu bisa dengan memetakan berbagai komunitas penggemar yang dikenal loyal seperti grup musik, klub sepakbola, atau olahraga dan tokoh tertentu yang dijadikan panutan penggemarnya.

Bayu menyebut BTS Meal ini berhasil dari sisi popularitas dan respons dari penggemar BTS dengan membeli secara antusias. Namun, dampak respons luar biasa itu juga berakibat pada pelanggaran protokol kesehatan (prokes) hingga beberapa gerai ditutup dan aplikasi pemesanan dihentikan.

Untuk itu, menurutnya, perlu manajemen bersama dengan satgas wilayah untuk memastikan prokes dijalankan. Misalnya dengan pre reservasi sebelumnya dengan penjadwalan yang lebih baik. Dengan begitu, saat jasa penghantar makanan datang sudah jelas pesanan yang diambil dan mengurangi potensi kerumunan.

223