Home Kebencanaan Setahun Lebih Pandemi, Masih Banyak yang Tak Percaya Corona

Setahun Lebih Pandemi, Masih Banyak yang Tak Percaya Corona

Yogyakarta, Gatra.com - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad menilai lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah menunjukkan masih banyak warga tak percaya Covid-19. Akibatnya mereka abai terhadap protokol kesehatan dan bebas bepergian.

Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini bukan hanya karena mudik. “Dengan atau tanpa mudik, apabila mobilitas meningkat ketika sudah ada transmisi lokal, penularan juga akan meningkat,” ujar Doni, sapaannya, secara tertulis dari UGM, Kamis (10/6).

Menurut Doni, untuk mengetahui penyebab naiknya kasus seperti di Kudus harus ada data, misalnya jumlah kunjungan ke makam dan sejauh mana kedisiplinan masyarakat.

“Kalau tidak ada data riil, ya tidak bisa ditarik kesimpulan yang mana secara pasti. Yang bisa diberikan adalah penjelasan kemungkinan, baik mobilitas, maupun kepatuhan pada protokol atau keduanya berkontribusi pada peningkatan kasus,” paparnya.

Ia menjelaskan, membedakan kemungkinan-kemungkinan itu juga tidak terlalu relevan sebab strategi pengendalian penularan memerlukan kombinasi antara melakukan restriksi dan meningkatkan kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan.

“Saya tidak bisa membuat kesimpulan yang pasti. Tetapi yang terlihat di masyarakat adalah banyak ketidakpercayaan terhadap adanya Covid-19. Ini bisa disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang Covid, disinformasi terkait Covid, maupun mungkin juga kejenuhan terhadap situasi yang tidak menentu secara berkepanjangan,” katanya.

Menurut Doni, salah satu upaya pemerintah dan Satgas Covid-19 untuk saat ini adalah menekan laju mobilitas warga. Sebab, apabila transmisi di komunitas meningkat, risiko penularan juga akan meningkat.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, kasus Covid-19 juga masih tinggi. Setelah 455 kasus kemarin dan menjadi puncak baru sejak Januari lalu, hari ini kasus di DIY bertambah 417 kasus. "Total kasus terkonfirmasi menjadi 47.849 kasus," ujar Kepala Bagian Humas Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji.

Adapun penambahan kasus sembuh sebanyak 217 kasus, sehingga total sembuh menjadi 43.441 kasus. "Penambahan kasus meninggal sebanyak 9 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.257 kasus," imbuh Ditya.

343