Home Ekonomi Kunjungi Cilacap, Wagub Sumbar Belajar Sidat dan TPST RDF

Kunjungi Cilacap, Wagub Sumbar Belajar Sidat dan TPST RDF

Cilacap, Gatra.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, beserta rombongan melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kunjungan kerja tersebut, Wakil Gubernur beserta rombongan meninjau langsung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi.

Ia juga berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) dan Tempat Pengelolaan Budidaya Sidat di Kecamatan Kedungreja.

Audy mengatakan, kunjungan ke TPST dengan teknologi RDF di Desa Tritih Lor merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI tentang pengolahan sampah perkotaan. Menurut dia, pengolahan sampah dengan sistem RDF di Cilacap terbilang sukses.

“Kita ingin tahu bagaimana sistemnya, dan harapannya kami bisa mengaplikasikannya di Sumatera Barat," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu malam (12/6). 

Menurut Audy, sebenarnya bisa copy paste dengan bekerja sama dengan Kemenko Marves diharapkan dapat dialokasikan hal serupa (RDF) di Sumbar.

"Saya rasa RDF di Cilacap yang telah berjalan dan diresmikan kurang lebih selama satu tahun ini sudah bagus dan juga dapat menjadi sumber pendapatan untuk Kabupaten juga,” ucapnya.

Menurut dia, TPST RDF di Kabupaten Cilacap telah beroperasi pada bulan Agustus Tahun 2020 dengan kapasitas 120 ton per hari dan terus mengalami peningkatan. Selama lima bulan terakhir pada tahun 2020, kapasitas rata-ratanya meningkat menjadi 140 ton per hari dan menghasilkan RDF sebanyak 42 ton per hari serta berkontribusi menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Upaya peningkatan kinerja TPST RDF berupa peningkatan kapasitas menjadi 200 ton per hari di Cilacap, di antaranya dengan menggandeng pihak ketiga, yaitu PT Semen Indonesia Tbk. Audy mengatatakan, pihaknya berencana menerapkan sistem yang sama.

“Di Sumatera Barat juga ada PT Semen Padang sehingga peluang untuk menerapkan sistem RDF cukup terbuka lebar sehingga kami di sini tujuannya untuk melihat yang ada di sini untuk diaplikasikan di tempat kami,” ungkapnya.

Selain bertujuan untuk meninjau sistem RDF, Wakil Gubernur beserta rombongan juga tertarik untuk meninjau budidaya dan pengolahan sidat di Cilacap, tepatnya di Kecamatan Kedungreja.

Wakil Gubernur mengatakan, selain menguntungkan karena dapat mengangkat perekonomian warga sekitar Kecamatan Kedungreja, budidaya sidat juga seharusnya dapat dikembangbiakkan di Sumatera Barat karena warganya gemar memakan sidat.

“Terkendalanya adalah mencari anakan atau bibit sidat ini yang memang susah, maka nantinya kami berharap bisa meminta bantuan dari Kabupaten Cilacap," katanya.

Menurut dia, Kabupaten Cilacap bisa mengirimkan ahli dan benih ikan sidat ke Sumbar. Benih tersebut nantinya akan kembangbiakkan. "Karena ini memang sangat bagus peluangnya untuk ekspor, apalagi negara-negara Asia yang memang konsumsi sidatnya tinggi,” ucap dia.

Pembesaran sidat di Kabupaten Cilacap dilaksanakan oleh Koperasi Mina Sidat Bersatu Kecamatan Kedungreja dan dilakukan di kolam yang tertutup.

Sidat hasil budidaya Cilacap juga sudah dapat diterima pasar ekspor. Selain itu, Koperasi Mina Sidat Bersatu Kecamatan Kedungreja juga mengolah sidat menjadi berbagai jenis makanan yang digemari oleh segala kalangan usia sehingga dapat mendorong UMKM Cilacap.

1203