Home Ekonomi Menteri KKP Optimistis Peningkatan Nilai Ekspor Udang RI

Menteri KKP Optimistis Peningkatan Nilai Ekspor Udang RI

Bandung, Gatra.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan target pemerintah RI dalam meningkatkan nilai eskpor Udang di pasar dunia. Trenggono menjelaskan bahwa udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global dan sepanjang 2015 – 2019 menjadi komoditas laut dengan permintaan tertinggi kedua setelah salmon.

"Indonesia sendiri selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9%. Potensi pasar ini harus kita garap, khususnya pasar yang memberikan nilai tinggi terhadap udang produksi Indonesia, agar Indonesia mampu menguasai pasar udang dunia," ucap Trenggono saat Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran ke-16 di Universitas Padjadjaran Bandung, Senin (14/6).

Trenggono mengungkapkan sejumlah program yang telah disiapkan KKP untuk mencapai target tersebut, yakni melalui revitalisasi tambak dengan membangun infrastruktur atau sarana dan prasarana sebagai percontohan kawasan udang bagi masyarakat, penyederhanaan perizinan usaha tambak udang, serta pembangunan Model Shrimp Estate untuk budidaya udang dari hulu ke hilir.

Diketahui, Shrimp Estate adalah model budidaya udang dari hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan dengan proses produksi berteknologi agar hasil panen lebih maksimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan agar prinsip budidaya berkelanjutan dapat diwujudkan.

Terkait nilai ekspor udang, pada 2019 lalu Indonesia menduduki posisi kelima dunia dengan market share sebesar 7,1%, di bawah India, Ekuador, Vietnam dan Tiongkok. Angka eskpor udang RI sebesar 239.227 ton dengan nilai sebesar 2,04 miliar dolar Amerika.

KKP berupaya meningkatkan nilai ekspor udang RI dengan tetap dilakukan secara bertanggung jawab dan menerapkan prinsip berkelanjutan.

“Kebijakan KKP dalam pemanfaatan sumber daya tidak hanya mengeksploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonomi, namun harus memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan, sehingga pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan dapat menyeimbangkan antara ekologi dan ekonomi sesuai dengan arah masa depan ekonomi dunia, yaitu menuju ekonomi biru,” ujar Trenggono.

Trenggono juga menyampaikan tiga program terobosan KKP berbasis keberlanjutan selama 3 tahun ke mendatang.

"Saya akan selalu sampaikan 3 program prioritas KKP untuk 3 tahun ke depan, yaitu Peningkatan PNBP dari Sumber Daya Alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

185