Home Hukum Kapolri Minta Kampung Tangguh Narkoba Diciptakan

Kapolri Minta Kampung Tangguh Narkoba Diciptakan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Kampung Tangguh Narkoba diciptakan.

"Dulu kita telah menciptakan kampung-kampung tangguh dalam rangka pemberantasan atau mencegah laju perkembangan COVID, maka kali ini saya minta Kampung Tangguh Narkoba diciptakan di seluruh Indonesia,"ucap Listyo dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Senin (14/06).

Menurut sepenuturan Listyo, hal ini didasari untuk mencegah munculnya pengguna baru. Menurutnya mempengaruhi orang untuk menggunakan narkoba adalah suatu hal yang gampang. 

Listyo menjelaskan bahwa kampung tangguh narkoba diisi oleh kerjasama antara polisi, pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat. Menurut sepenuturan Listyo, kampung tangguh memiliki daya cegah, tangkal dan berani bertindak terhadap narkoba. 

"Kemudian terhadap peredaran yang ada segera bisa diinformasikan, sehingga kemudian kita bisa tangkap. Dengan harapan itu maka kita memiliki daya cegah, daya tangkal terhadap ancaman narkoba,"ucap Listyo.

Masyarakat, kata Listyo, tentu harus terlibat dalam kerja Polri bersama stakeholder yang ada. Peningkatan kerjasama dengan seluruh Stakeholder seperti seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menurutnya perlu terus dilakukan.
 
Polri di tahun 2021 telah mengungkap narkoba jenis shabu seberat 2,5 ton dari jaringan Timur Tengah hingga April 2021. Adapun hingga Mei 2021, kurang lebih 3,6 ton diamankan.

Dalam pengungkapan kasus di bulan Juni ini, polisi mengamankan 1,129 ton Shabu dari 4 tempat kejadian perkara yang ada di Bekasi, Bogor, dan Jakarta. Adapun 5 Warga Negara Indonesia dan 2 Warga Negara Nigeria ditetapkan sebagai tersangka.

Tersangka dikenakan dengan pasal 114 ayat 2 subsider pasal 115 ayat 2 lebih subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 13 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman penjara seumur hidup dan maksimalnya hukuman mati.
 


 

230