Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa tren ekonomi global sedang mengalami perbaikan dan berada pada jalur yang positif. Meski demikian, ia berpesan agar Indonesia tetap mewaspadai faktor-faktor risiko yang masih menghantui.

Ani, panggilan Menteri Keuangan ini, menyebut setidaknya ada empat faktor risiko yang tetap harus diawasi oleh Indonesia. Yang pertama adalah munculnya Covid varian baru yang sudah masuk ke Indonesia.

“Karakternya adalah mudah sekali menular dan ini tentu bentuknya nggak cuma satu varian. Ada yang dari India, Afrika Selatan, dan kita akan terus selalu meningkatkan kewaspadaan,” ujar Ani dalam webinar bertajuk Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca-pandemi Covid-19 yang digelar Selasa, (15/6).

Yang kedua adalah akses dan kecepatan vaksin yang tidak merata antar-negara. Ani berpesan bahwa Indonesia juga perlu melakukan strategi vaksinasi tertentu.

Yang ketiga adalah adanya proteksionisme atau geopolitical tension. “Pertemuan G7 khusus membicarakan tentang RRT, persaingan global. Ini pasti memiliki implikasi kepada seluruh dunia,” tuturnya.

Kemudian Ani juga meminta seluruh pihak terkait untuk memperhatikan pertumbuhan Q1 Indonesia yang masih negatif. “Meskipun mendekati nol dan recover namun kita perlu akselerasi,” tuturnya.

Yang terakhir adalah outlook inflasi di Amerika Serikat yangs edang melonjak tinggi. “Kalau April yang lalu 4,2, bulan ini sudah di atas 5 inflasi di Amerika Serikat. Ini membangunkan trauma di Amerika karena pernah mengalami inflasi tinggi pada tahun 1980-an yang kemudian memaksa federal reserve untuk melakukan tindakan drastis, yaitu pengetatan moneter. Dampaknya pasti akan global,” tutur Ani.