Home Ekonomi Dirut LPPI: Pemulihan Ekonomi Mulai Terlihat di Indonesia

Dirut LPPI: Pemulihan Ekonomi Mulai Terlihat di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Mirza Adityaswara, mengatakan pemulihan ekonomi mulai tampak di berbagai negara, termasuk juga di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam sambutannya via Zoom, pada webinar bertajuk "Keuangan Berkelanjutan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional" yang digelar pada Selasa, (15/6) dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube lppi_id.

Mirza menerangkan, pertumbuhan ekonomi Tanah Air di kuartal II tahun 2020 itu minus 5,32 persen. Meski begitu, namun pada kuartal I tahun 2021 minusnya tinggal sedikit yaitu sebesar 0,74 persen. "Dan diperkirakan di kuartal II tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II bisa antara 7 sampai 8 persen," ucapnya.

Selain itu kata Mirza, di masa depan semua ingin pandemi virus corona jangan sampai terulang kembali. Masyarakat global juga menginginkan menata kembali kehidupannya yang lebih baik, lebih sehat dan lebih sustainable atau berkelanjutan.

Terkait pandemi ini, tuturnya, pemerintah Indonesia pun telah banyak melakukan berbagai upaya guna mengatasinya. Seperti membantu di bidang kesehatan, vaksinasi, membantu untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), membantu masyarakat baik itu dalam bentuk bantuan sosial atau bansos, membantu anak-anak didik agar bisa mendapatkan akses internet, juga ada bantuan untuk korporasi, bantuan untuk pembelian barang dan jasa baik itu di sektor otomotif, sektor properti dan berbagai sektor lainnya. 

"Tentu hal ini dimaksudkan adalah agar di satu sisi, sektor kesehatan, terkait pandeminya, terkait kesehatannya bisa teratasi cepat. Tetapi juga sektor ekonomi, daya beli masyarakat, ketahanan UMKM, ketahanan korporasi, ketahanan perbankan juga tetap terjaga," jelas Mirza.

"Karena tentu situasi tidak mudah yang kita hadapi terutama di tahun 2020, maka dari itu pemerintah melakukan berbagai upaya, sambil menolong sektor kesehatannya, juga menolong masyarakat, menolong UMKM, menolong desa, menolong pemerintah daerah, menolong perbankan, menolong korporasi," imbuhnya.


 

96