Home Ekonomi Pandemi Justru Bikin Marketplace Desa Ini Raup Rp2,5 Miliar

Pandemi Justru Bikin Marketplace Desa Ini Raup Rp2,5 Miliar

Yogyakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 memaksa gaya berbisnis berubah di semua lapisan masyarakat, termasuk usaha milik warga desa. Desa pun dituntut menyediakan platform digital dan marketplace untuk memasarkan produknya.

Hal itu disampaikan CEO Pasardesa, Sholahuddin Nur Azmy, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (16/6). Pasardesa.id adalah platform digital untuk menjajakan produk warga Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang telah meraupomzet Rp2,5 miliar dalam setahun ini.

“Transaksi di dunia maya mengalami peningkatan yang signifikan selama pandemi ini. Secepat mungkin warga desa harus mampu beradaptasi dengan dunia pasar digital,” kata Udin, sapaannya.

Menurut dia, warga desa tak semestinya hanya menjadi konsumen, melainkan harus menjadi produsen yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Karena produk-produk unggulan desa, mulai dari hasil pertanian, wisata, sampai industri kreatif yang berkualitas bagus, sudah saatnya tampil dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tuturnya.

Melalui Pasardesa.id yang digagas dari Desa Panggungharjo, produk warga desa dapat tampil di dunia maya dan dilirik pasar. Menurut Udin, pasardesa.id adalah aplikasi berbasis social-commerce yang mewadahi produk-produk unggulan desa untuk dipasarkan kembali ke pasar yang lebih luas.

Bukan hanya memasarkan kebutuhan rumah tangga dan pangan, Pasardesa.id bahkan meayani paket-paket wisata ke desa. “Aplikasi ini memberi kemudahan masyarakat untuk mengakses produk-produk unggulan desa di Indonesia,” kata dia.

Selama setahun, omzet Pasardesa mencapai Rp2,5 miliar per tahun atau Rp200 juta per bulan. Ada 16 badan usaha milik desa (bumdes) dan UMKM yang bergabung di aplikasi ini.

“Bekerjasama dengan bumdes di seluruh Indonesia, Pasardesa.id berupaya menjadi medium bagi masyarakat untuk berkolaborasi serta bersolidaritas dengan metode ekonomi berbagi,” kata Udin.

Dengan begitu, daya beli dan cadangan ekonomi masyarakat berputar di desa. “Dampaknya secara langsung dapat memakmurkan mitra pasok, yakni pegiat UMKM, petani, pengrajin, dan pemandu wisata yang ada di desa,” katanya.

Atas capaian itu, Pasardesa diundang untuk berbagi pengalaman oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam program Literasi Digital Nasional bertema ‘Indonesia Makin Cakap Digital 2021’sepanjang Mei – Desember 2021 secara daring.

Acara yang diikuti 514 kabupaten dan kota ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri. Pegiat Pasardesa pun diminta memaparkan soal Digital Ethic, termasuk dalam bertransaksi. “Pelatihan ini terbuka bagi semua masyarakat yang ingin memahami aturan bertransaksi di dunia digital,” ujar Udin.

1172