Home Kesehatan Inovasi di Tengah Pandemi, RSI Ciptakan Alat Cuci Tangan Tanpa Sentuh

Inovasi di Tengah Pandemi, RSI Ciptakan Alat Cuci Tangan Tanpa Sentuh

Banyumas, Gatra.com - Inovasi di bidang kesehatan terus dilakukan Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jawa Tengah. Kali ini menyulap barang bekas menjadi barang bermanfaat, yaitu sebuah alat cuci tangan tanpa sentuh yang mampu mengeluarkan sabun dalam bentuk buih atau foam.

Salah satu tim informasi dan teknologi (IT) RSI, Basuki mengatakan alat ini dibuat dalam waktu kurang dari satu bulan, terhitung dari munculnya ide, pengumpulan bahan, assembling, hingga barang jadi. Alat ini rencananya diberi label BIH Infrared Handsoap (Banjarnegara Islamic Hospital).

Dia mengingkapkan, semula timnya yang terdiri 5 orang, Akbar, Della, Dodi, Harry dan dirinya berpikir bagaimana memanfaatkan sejumlah barang bekas di sekitarnya agar jauh lebih bermanfaat. Akhirnya muncul ide membuat sebuah alat untuk mengeluarkan sabun berbentuk foam.

"Alatnya sebagian besar dari barang bekas. Mulai dari rotor bekas CD room, selang bekas infus printer, tempat sabun, botol bekas, batre bekas. Yang harus beli hanya sensor prosesornya," katanya, Jumat (18/6).

Menurutnya, beberapa kelebihan alat cuci tangan ini adalah mudah dipindahkan alias portabel. Waterproof, tanpa sentuh, sumber daya baterai awet.

“Sekali isi bisa digunakan sampai dua hari,” ujarnya.

Sabun yang dihasilkan berbentuk foam lembut di tangan, tidak menyebabkan kulit kering. Sabun yang digunakan bisa sabun cair atau sabun batang yang ditumbuk dan dihaluskan.

"Untuk komposisi perbandingannya dua banding satu, dua air satu sabun. Tidak perlu dikocok, karena akan tercampur tersendiri karena ada alat mixingnya," jelasnya.

Sementara, Direktur RSI Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB, mengatakan, penemuan alat tersebut diharapkan mampu memberi sumbangsih kepada Banjarnegara dan bangsa. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

"Kami berharap alat sederhana ini mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat di masa pandemi," kata Agus Ujianto, Jumat (18/6).

Agus menambahkan, penemuan penemuan yang selama ini dihasilkan RSI sudah banyak digunakan di masyarakat. Bahkan di lembaga lembaga atau instansi milik pemerintah.

1624

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR