Home Kebencanaan Tak Ada Jalur Mobil, Warga Gotong Keranda Mayat Sejauh 8 Kilometer

Tak Ada Jalur Mobil, Warga Gotong Keranda Mayat Sejauh 8 Kilometer

Sarolangun, Gatra.com- Karena tidak ada jalan untuk jalur kendaraan roda empat atau mobil untuk keluar masuk daerahnya, sejumlah warga Dusun Sekeladi, Desa Batu Empang, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, memikul keranda mayat sejauh lebih kurang 8 KM untuk keluar desa. Kejadian ini juga viral di media sosial yang awalnya di posting oleh akun facebook atas nama Ardiansyah warga Batin Pengambang, yang merupakan Desa tetangga.
 
Dengan tulisan. "Ya Allah beginilah cara kami huluan Batang Asai, Desa Batu Empang membawa mayat kalau ada orang yang meninggal harus ditandu dengan banyak orang, dengan jarak tempuh 8 km, semoga keluarga yg ditinggalkan tabah dan sabar. Meninggal karena melahirkan anak tinggal di dalam. Mayat dibawa ke Lahat Sumatera Selatan (Sumsel) Semoga selamat sampai tujuan... Amin yra"
 
Ardiansyah ketika dikonfirmasi Jumat (18/6) malam mengatakan, kejadian tersebut berawal pada Kamis (17/6). Warga yang meninggal tersebut adalah Yeyen (29) seorang ibu hamil yang mau melahirkan. Yeyen merupakan warga Lahat, Sumsel, yang tinggal dan bekerja mengikuti suaminya Mikron, di Desa Batu Empang. 
 
"Yeyen meninggal mau melahirkan anak keduanya, sekira pukul 16.00wib Kamis (17/6). Karena keluarganya minta di kuburkan di Kampungnya, maka baru esok harinya Jumat (18/6) warga membawanya keluar, karena jarak tempuh untuk memikulnya jauh," kata Ardiansyah.
 
Ardiansyah menjelaskan, warga mulai memikul keranda mayat Yeyen sekira pukul 8.00wib dari Dusun Sekeladi, karena mau salat Jumat, warga istrahat di Dusun Tangkui Desa Batu Empang dan membawa mayat ke dalam masjid.
 
"Baru lah, sekitar jam 14.00wib mayat sampai melewati Desa Batin Pengambang dan Desa Tambak Ratu yang sudah di tunggu oleh ambulan dari Puskesmas Kecamatan Batang Asai untuk di bawa oleh keluarganya," katanya. Postingan Ardiansyah ini pun mendapat berbagai ucapan belasungkawa dan duka dari warganet, karena prihatin terhadap kondisi daerah tersebut.
1150