Home Hukum Akademisi: Akar Premanisme Absennya Pemerintah

Akademisi: Akar Premanisme Absennya Pemerintah

Jakarta, Gatra.com – Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Abdil Mughis Mudhaffir, menyebutkan bahwa penyebab dari premanisme adalah absen atau tidak hadirnya pemerintah bagi rakyat kecil.

"Premanisme juga terjadi karena absennya negara melayani kepentingan rakyat kecil," ujar Abdil melalui keterangan tertulid pada Jumat (18/6).

Abdil menyebutkan bahwa banyak masyarakat kelas bawah bergabung dengan organisasi preman karena menyediakan pekerjaan dan memberi rasa aman secara sosial maupun ekonomi.

Menurut Abdil, kondisi tersebut dieksploitasi oleh tokoh-tokoh preman sehingga mengikuti banyak pengikut. Kemudian, preman menjadi alat untuk melancarkan kepentingan politisi, penguasa, aparat atau pengusaha.

"Maraknya premanisme bukan masalah infrastruktur pengamanan atau penegakan hukum," ucap Abdil.

Ia menambahkan bahwa pembinaan bagi premanisme dan pungli tidak tepat karena akarnya adalah kemiskinan dan ketidakadilan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebutkan bahwa Dari 34 Polda yang ada di Indonesia, sebanyak 4.107 orang diamankan terkait premanisme dan sebanyak 4.110 orang diamankan terkait pungutan liar (pungli). Dari keduanya, terdapat pihak yang diproses dan adapula yang dibina.

Ramadhan menuturkan bahwa provinsi dengan kasus premanisme dan pungutan liar adalah Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

"Jadi masih sekitaran di Pulau Jawa itu selaras dengan jumlah penduduk di Pulau Jawa," ujar Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta pada Kamis (17/6).

88