Home Kesehatan Setelah Ancam Lockdown DIY, Begini Kata Sultan HB X

Setelah Ancam Lockdown DIY, Begini Kata Sultan HB X

Yogyakarta, Gatra.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali menegaskan kepada masyarakat untuk menjadi subjek dalam meminimalkan penyebaran Covid-19 DIY.

Hal ini mengingat tingginya penambahan kasus positif Covid-19 DIY selama sepekan terakhir, bahkan 1.200 kasus selama Sabtu-Minggu ini. Pada Jumat (18/6), Sultan bahkan mengancam memberlakukan lockdown di DIY.

Dalam paparan dalam Rapat Terbatas (Ratas) Penanganan Covid-19 secara daring, Minggu (20/6) siang, Sultan melaporkan ke sejumlah menteri bahwa penambahan kasus positif di DIY mengalami puncak pada Sabtu (19/6), dengan 638 kasus.

Di DIY, zona merah mencapai 19 RT dan zona oranye mencapai 61 RT. Kondisi itu berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RS rujukan Covid-19. Kapasitas tempat tidur pun telah ditambah.

“Yang tadinya 941, dengan kenaikan yang ada, sekarang menjadi 1224, sudah tambah 30% bed khusus untuk Covid,” kata Sultan usai ratas tersebut di Kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta, lewat siaran pers Pemda DIY, Minggu petang.

Ia berharap, warga mengetatkan mobilitas di tingkat desa sesuai aturan Pemda DIY. "Masyarakat sadar untuk menjaga dirinya sendiri dan itu otomatis akan bemanfaat bagi orang lain. Tanpa kesadaran seperti itu, kita tidak akan bisa menurunkan, ya fluktuatif begini terus,” ujar Sultan.

Sultan meminta warga akan membantu kinerja pemerintah menekan penyebaran Covid-19. “Karena ini semua tergantung dari kita sendiri-sendiri. Kita bisanya hanya mengambil kebijakan, berbuat sesuatu mengkonsolidasikan kesehatan masyarakat. Kalau masyarakat menganggap enteng, ya kita juga kesulitan menindaklanjuti penularan,” katanya.

Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 tak hanya terjadi di DIY, melainkan juga di provinsi lain. “Sebagian besar (naik), kira-kira 30 provinsi yang naik. Semuanya naik. Bagaimana kita mencoba masing-masing daerah memperketat kondisi yang ada,” tutur Sultan.

Ia menyebut pada Selasa (22/6) besok, pemerintah pusat akan mengeluarkan peraturan baru guna menekan laju Covid-19 di 30 provinsi tersebut. “Mungkin tanggal 22 (Juni) ada kebijakan tambahan atau lain, tapi saya belum tahu perubahan itu apa dan bagaimana," kata dia.

Menurutnya, aturan itu tetap mengambil jalan tengah. "Saya kira, (peraturan) itu tetap dalam keseimbangan antara ekonomi dengan pembatasan yang ada. Saya kira larinya ke sana, tapi bentuknya seperti apa belum tahu,” ucap Sultan.

Pada Minggu, kasus Covid-19 di DIY menbali mencatat rekor dan melampaui hari sebelumnya, yakni 665 kasus. Total kasus mencapai  52.641 kasus. Dari jumlah ini, ada 45.635 penderita yang sembuh. Adapun kasus meninggal bertambah 15 kasus, sehingga total kematian 1.367 kasus.

1001