Home Ekonomi Kemensos Ajak Tokoh Masyarakat Subang Tekan Angka Kemiskinan

Kemensos Ajak Tokoh Masyarakat Subang Tekan Angka Kemiskinan

Jakarta, Gatra.com - Penanggulangan kemiskinan yang komprehensif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha (sektor swasta) dan masyarakat merupakan pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab sama terhadap penanggulangan kemiskinan.

 

Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama mengatakan upaya penanganan kemiskinan perlu dilaksanakan secara sinergi multidimensi secara profesional. 

 

"Adanya sinergi bersama penanganan kemiskinan ekstrim dapat sesuai dengan yang diharapkan," jelas Asep. "Harapannya ada pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian, peternakan, kehutanan dan kelautan bagi para KPM untuk meningkatkan potensi diri serta upaya penanganan kemiskinan sinergi dengan lintas kementerian dan lembaga," ucap Asep dalam keterangan resminya kepada Gatra.com, Selasa (22/6).

 

 

Dalam kunjungannya ke Desa Tanjungwangi Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Dirjen PFM bertemu sejumlah tokoh masyarakat setempat. Sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan sejumlah gagasan dan potensi yang dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan seperti pengembangan bidang pertanian dan peternakan.  

Sementara Anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Gerindra, Jefry Romdony, mengatakan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan dan pelaku usaha menyebabkan jumlah warga miskin semakin menurun di Kabupaten Subang. 

 

 

"Subang makin baik kondisinya karena jumlah penerima bantuan makin lama makin menurun, indikator masyarakat Subang sudah semakin baik kondisi perekonomiannya," ujar Jefry. 

 

Untuk di Kabupaten Subang, pada bulan Juni 2021, jumlah KPM Program Sembako sebanyak 62.453 KPM. Dan jumlah KPM untuk Bantuan Sosial Tunai pada bulan April 2021 sebanyak 165.803 KPM.

 

Lebih lanjut, Kementerian Sosial berharap kepada BRI dapat membantu masyarakat pengentasan kemiskinan melalui bantuan kredit usaha rakyat (KUR) bagi penerima bantuan sosial dengan suku bunga yang rendah. 

 

"Dengan ditiadakannya anggaran permodalan usaha pada Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, kami menitipkan pesan kepada BRI selaku mitra kerja strategis untuk dapat memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat miskin penerima bansos dengan bunga terendah," ujar Asep.

 

78