Home Ekonomi Potensi Ekspor Udang Indonesia ke AS

Potensi Ekspor Udang Indonesia ke AS

Jakarta, Gatra.com - Ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) memiliki potensi untuk terus berkembang. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, mengungkapkan sejumlah produk udang yang memiliki pangsa besar itu trennya meningkat di negeri Paman Sam tersebut. 
 
Di antaranya yaitu, shrimp warm-water peeled frozen (udang kupas beku), shrimp breaded frozen (udang tepung beku) dan shrimp warm-water shell-on frozen (udang utuh beku) dari size 15/20 sampai size 51/60, seperti dilansir dari siaran pers yang diterima Gatra.com pada Selasa, (22/6). 
 
Peluang ini kian terbuka lantaran produk udang di pasar AS sudah tidak dikenakan tarif bea masuk bagi semua negara eksportir, sehingga sudah tidak menjadi penghalang dalam ekspor udang ke negara itu. 
 
"Pangsa pasar produk udang di AS yang besar dengan tren positif tersebut, Indonesia pun memiliki daya saing terkait produk dimaksud," kata Artati, dalam keterangannya terkait potensi pasar komoditas kelautan dan perikanan, Selasa, (22/6) 
 
Guna mendorong peningkatan ekspor, ia menyoroti yakni tidak hanya peningkatan produksi, tetapi juga adanya efisiensi dan inovasi produksi (hulu-hilir), serta distribusi agar menghasilkan produk udang yang dapat bersaing. Sehingga, tidak hanya harga udang Indonesia yang lebih kompetitif, tetapi sekaligus menciptakan citra produk yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara kompetitor.
 
"Untuk itu, pemenuhan kepatuhan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor, baik persyaratan dari pemerintah maupun persyaratan khusus dari importir [buyers] patut kita penuhi," urai Artati. 
 
Sebagai gambaran, berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, pada bulan April 2021, nilai impor udang AS mencapai 514,2 juta dolar AS (setara dengan 7,4 triliun rupiah) dengan atau meningkat sebesar 17%, dibanding April 2020 lalu. Kemudian dari sisi volume, impor udang AS pada April 2021 sebesar 61,1 ribu ton atau meningkat sebesar 18,2% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
 
Sedangkan,, udang yang berasal dari Indonesia sejak Januari-April 2021 nilainya sebesar 503,8 juta dolar Amerika Serikat (setara dengan 7,2 triliun rupiah) atau 24,1%, dengan volume 58 ribu ton (23,5%).
 
Senada dengan Artati, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud, menjelaskan bahwa berdasarkan data tersebut terlihat adanya tren positif pertumbuhan permintaan udang di pasar AS, yang tentu menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang dunia untuk mengisi pasar tersebut.
 
"Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang bagi negara produsen udang dunia lainnya [termasuk Indonesia] untuk mengisi pasar udang di AS," tegasnya. 
 
"Ini bisa jadi momentum, untuk itu kami mendorong sekaligus mengajak pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk udang Indonesia sekaligus merebut dan menguasai pasar AS," tambah Artati.

 

2300