Home Hukum MUI-ACT Kolaborasi di Bidang Pangan dan Pendidikan

MUI-ACT Kolaborasi di Bidang Pangan dan Pendidikan

Jakarta, Gatra.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerja sama dalam bidang pangan, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Kolaborasi ini disepakati dalam memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang diteken di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (22/6).

Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin, dalam keterangan pers, Rabu (23/6), mengatakan, MUI sebagai lembaga negara berfokus pada pengayoman umat, dengan ACT sebagai organisasi kemanusiaan umat Islam, terpanggil untuk kolaborasi agar peran umat Islam dalam agenda-agenda kemanusiaan yang bersifat masif, serta akan diwujudkan dalam program-program konkret.

Menurutnya, program-program itu antara lain, yaitu wakaf. Saat ini, ada sejumlah program wakaf yang telah dilakukan bersama MUI, salah satunya di bidang pangan.

"Mengapa pangan? Dampak pandemi yang paling signifikan secara global adalah pangan. Kami merancang program pangan sampai hilir, hulu wakaf pangan produktif, wakaf sawah produktif," ujarnya.

Teranyar yang tengah ACT lakukan, lanjut Ahyudin, adalah membantu permodalan petani. "Di satu sisi, kami juga sedang menggarap air minum wakaf gratis, yang mana dari pabrik air mineral yang kami beli, lalu kami bagikan kepada masyarakat secara gratis."

Sinergi antara ACT (umat) dan MUI (ulama) telah terjalin lama. Di antaranya sinergi mengecam penyerangan Israel terhadap Palestina dan sinergi dalam penyediaan pangan, melalui panen raya sawah wakaf pertama di Jawa Timur beberapa waktu lalu. Kini, sinergi yang dilakukan semakin besar dan akan semakin masif.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI, Dr. H. Amirsyah Tambunan MA, mengatakan, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan bantuan semua pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19. Menurutnya, umat harus bergerakan secara terkoordinir (tansiqul haraqah) dan menyamakan pola pikir (taswiyatul manhaj). 

"Kami memberikan apresiasi kepada ACT yang sudah teruji track record-nya. Semoga MoU ini bisa kita tindaklanjuti, semoga pandemi Covid tidak berdampak pada pandemi ekonomi. Semoga kerja sama ini bisa berlangsung dengan baik," kata Amirsyah.

Menurutnya, salah satu langkah yang harus dilakukan MUI dan ACT, adalah membantu bangsa dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan.

"Pendidikan menjadi perhatian kami yang sangat serius. Anak-anak kita di rumah kecanduan gadget [gawai]. Melalui pendidikan, kita harus mencerdaskan, harus mencerahkan. Begitupun kesehatan, umat sehat, bangsa kuat. Selain itu, kita harus memutus mata rantai tengkulak. Kami berharap kolaborasi dengan ini dapat memenuhi kebutuhan umat," ujar Amirsyah.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat MUI, KH Miftachul Akhyar, menjelaskan, kolaborasi ini sekaligus menjadi bentuk dakwah MUI dan ACT. Ini langkah cerdas, yakni ACT selalu menyediakan tempat bagi umat yang membutuhkan. Kita terus mengisinya dengan gerakan-gerakan umat.

"Bagi kami, ini sekaligus dakwah. Mudah-mudahan, ACT bisa terus bekerja sama dengan MUI. Saya terima kasih kepada ACT semoga semua ini bernilai ganda dan semoga ACT terus keberkahan dan semakin maju dan MUI menjadi pengayom umat," ujarnya.

132