
Jakarta, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mengurangi dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap ketenagakerjaan. Menurutnya, terdapat penurunan jumlah penduduk usia kerja yang terdampak pandemi, yakni dari 29,12 juta orang pada Agustus 2020 menjadi 19,10 juta orang pada Februari 2021.
“Pencapaian ini harus dijaga dan ditingkatkan ke depannya, agar ekonomi dapat pulih lebih cepat. Untuk itu, Pemerintah juga telah menyiapkan 20 kegiatan yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja untuk 1,23 juta rakyat terdampak,” katanya dalam webinar bertajuk ‘Sustainable Post Pandemic Recovery’, Kamis (24/6).
Airlangga menuturkan, pemerintah sudah menerapkan beberapa proyek padat karya, seperti perbaikan tanggul, normalisasi dan pemeliharaan sungai, revitalisasi drainase, serta perbaikan jembatan, bronjong, dan perkerasan batu. Kemudian, program penyediaan air minum dan sanitasi (Pamsimas) atau SPAM dan sanitasi perdesaan, juga pembangunan rumah khusus dan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS).
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan relaksasi pembayaran pinjaman, subsidi bunga lewat KUR, bantuan modal kerja, hingga mendorong pembelian barang dan jasa buatan dalam negeri serta produk UMKM. Upaya tersebut dilakukan agar pelaku usaha, khususnya UMKM dapat bertahan melewati pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa sejumlah upaya tadi perlu ditopang oleh keberadaan infrastruktur yang memadai. Hal itu dilakukan supaya pertumbuhan ekonomi dapat berjalan optimal.
“Pembangunan infrastruktur tentu akan mendorong penciptaan lapangan kerja. Selain itu, juga mendukung daya kompetisi sehingga dapat mendatangkan investasi, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Diketahui, pemerintah menetapkan 201 proyek infrastruktur dan 10 program pembangunan sektor sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan total investasi sekitar Rp4.817 triliun. Harapannya, proyek dan program tersebut dapat membantu mendorong pertumbuhan dan distribusi ekonomi secara nasional.
“PSN juga diharapkan bisa meningkatkan daya saing Indonesia sebagai negara tujuan investasi, serta mengefisienkan biaya produksi dan logistik, sehingga produk Indonesia dapat bersaing lebih baik di pasar internasional,” katanya.