Home Ekonomi Hidroponik, Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Sayur Warga Cilacap

Hidroponik, Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Sayur Warga Cilacap

Cilacap, Gatra.com– Meski memiliki lahan pertanian yang luas, namun ternyata kebutuhan sayur di Kabupaten Cilacap masih disuplai oleh luar daerah. Sistem hidroponik dinilai bisa menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan sayur, karena beragam keunggulannya.

Karena itu, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengajak agar warga memulai memanfaatkan teknologi hidroponik agar bisa memenuhi kebutuhan sayur secara mandiri. Keunggulannya, sistem hidroponik dapat memanfaatkan lahan sempit.

Bupati menyampaikan bahwa sayur di Kabupaten Cilacap masih mengambil dari luar daerah, dan ternyata dengan memanfaatkan teknologi hidroponik masyarakat Cilacap bisa menanamnya bahkan di lahan yang sempit.

Bupati juga mengapresiasi Petani Holtikultura Cilacap Desa Majingklak yang telah sukses membudidayakan sayuran secara hidroponik dengan hasil yang luar biasa. Bupati panen raya perdana sayuran sistem hidroponik di desa ini.

“Sayur-sayuran yang ada di Cilacap masih mengambil dari luar daerah, ternyata petani di Desa Majingklak ini bisa memproduksi sayur-sayuran yang sehat, saya berharap kedepannya Cilacap dapat menjadi produsen sayur-sayuran dengan teknologi hidroponik,” ucap dia, dalam keterangannya, Jumat malam (25/6).

Menurut dia, dalam situasi pandemi Covid-19, hidup sehat harus menjadi budaya di masyarakat. Salah satunya dengan mengkonsumsi sayuran sehat. Keunggulan lainnya, sistem hidroponik juga bisa diterapkan masyarakat di perkotaan. Dengan demikian, pekarangan sempit di perkotaan bukan lagi jadi hambatan saat akan bertanam sayuran. “Ini tidak hanya di desa, masyarakat perkotaanpun bisa menanamnya,” ungkapnya.

Sementara, anggota DPR RI Teti Rohatiningsih yang mengikuti kegiatan panen juga menghimbau terutama kepada kelompok wanita tani yang ada di desa-desa untuk terus berkarya dan berkreasi, salah satunya pertanian hidroponik dan penggunaan barang organik. Selain untuk konsumsi sehari-hari diharapkan nantinya dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat.

“Mari kita berdayakan alam sebaik mungkin, Pak Bupati, Camat, dan Kepala Dinas sebagai koordinator untuk terus menggerakan masyarakat dan berkarya serta berinovasi, salah satunya di dunia pertanian,” kata Teti.

Teti mengemukakan, petani holtikultura tidak usah khawatir dengan serapan pasar. Sebab saat ini sudah ada paguyuban PHC (Petani Holtikultura Cilacap) yang siap membantu pemasaran.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Supriyanto, menyampaikan untuk pemasaran produk holtikultura di Cilacap sudah terbentuk Paguyuban Petani Holtikultura Cilacap yang sudah memiliki pasar terutama di wilayah Bandung dan Jakarta.

“Untuk pasar produk holtikultura Cilacap sudah memiliki Paguyuban PHC yang sudah memiliki pasar sendiri, yaitu di daerah Bandung dan Jakarta. Karena intinya adalah budidaya yang baik bisa menghasilkan produk yang baik dan mendapat harga yang baik dipasaran sehingga petani sejahtera,” kata Supriyanto.

1790