Home Ekonomi Munas Kadin Panas, Ketua OC Berharap Bisa Ditunda

Munas Kadin Panas, Ketua OC Berharap Bisa Ditunda

Jakarta, Gatra.com - Ketua Organizing Commite (OC) Musyawarah Nasional Kamar Dagang Indonesia (Munas Kadin), Nita Yudi berharap Munas kadin yang akan dilaksanakan di Kendari pada 30 Juni dapat ditunda. 

"Saya sih berharapnya ditunda ya. Karena kalau pergi dengan hati yang kurang nyaman kok rasanya (kurang nyaman) bagaimana gitu ya," kata Nita dalam konferensi pers 'Forum Kadin Prihatin Covid', di Jakarta, Minggu (27/6).

Meski Nita berharap bisa ditunda Munas Kadin tersebut, namun segala sesuatu yang sudah disiapkan tidak bisa lagi ia kembalikan. Terlebih, ia juga khawatir akan mengalami penularan serupa seperti beberapa kawannya di Kadin.

Alasan utamanya memang Covid-19, namun Nita berpendapat jika kasus Covid-19 di Kendari masih berwarna oranye. Meski begitu, protokol istana tetap mengabarkan jika Presiden Joko Widodo tetap akan hadir. 

"Jadi pagi ini jam 3 dini hari nanti, akan berangkat melaksanakan tugas. Memang dalam hati ada ketakutan tersendiri bahwa Covid sedang merajalela bahkan ada teman-teman Kadin yang terpapar, mohon doanya saya hanya menjalankan tugas," tuturnya. 

Nita menyebut menyebut jika Ketua Umum (Ketum) Kadin Rosan P. Reoslani tetap menyuruh panitia untuk menyelenggarakan Munas pada Rabu (30/6) di tengah kenaikan Covid-19. 

"Ketum (Rosan P. Roeslani) memerintahkan segala sesuatunya untuk melaksanakan Munas VIII di Kendari, yang awalnya kan di DKI Jakarta, kemudian pindah di Bali dan terakhir di Bali," ucap Nita.

"Kita melihat memang perbedaan dari Jakarta, kemudian ke Bali lalu ke Kendari ini secara kualitatif memang kurang, peserta memang dibatasi dan supporter pasti ada untuk menunjang perekonomian setempat dan saya kira sudah tepat di Bali, namun saya tidak mengerti kenapa harus dipindah ke Kendari," paparnya. 

Ikut berkomentar anggota Steering Committee (SC) Kadin, Prof. Didik J. Rachbini yang menyayangkan jika Kadin ngotot akan menggelar Munas di akhir Juni ini. Ia bahkan menuding jika ada pihak-pihak yang ingin meneruskan Munas tanpa tahu risiko kesehatan yang dihadapi. 

"Ibu Nita berat sekali karena hatinya ingin menunda, tetapi ada yang memaksakan untuk diteruskan. Sebetulnya kan sederhana saja untuk ditunda," ucapnya. 

Didik juga tak main-main, ia bahkan ingin melaporkan kepada kepolisian jika Munas Kadin tetap digelar. Alasannya karena tak berizin dan melanggar protokol kesehatan. "Daripada gontok-gontokan (adu argumen) dan macem-macem, upaya hukum tetap diperlukan," kata Didik. 

486

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR