Home Kesehatan Tim Mitigasi IDI Tak Ingin Sistem Kesehatan Nasional Kolaps

Tim Mitigasi IDI Tak Ingin Sistem Kesehatan Nasional Kolaps

Jakarta, Gatra.com – Tim Mitigasi IDI dan perhimpunan 5 profesi dokter meminta pemerintah laksanakan 5 rekomendasi pihaknya agar sistem kesehatan nasional tidak kolaps karena kasus Covid-19 terus melonjak.

"Kami tidak ingin sistem kesehatan Indonesia menjadi kolaps," kata dr Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI, dalam konferensi pers virtual pada Minggu (27/6).

Ia mengungkapkan, kasus Covid-19 semakin meningkat tajam. Per 17 Juni 2021, tercatat sebanyak 12.624 kasus dan menjadi di atas 20 ribu kasus pada tanggal 26 Juni 2021. Jika dibandingkan dengan data 15 Mei 2021, terjadi peningkatan kasus pada tanggal 17 Juni 2021 sekitar lebih dari 500%, diikuti dengan peningkatan kasus kematian berkaitan dengan Covid-19.

Adapun bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU di atas 90%. Setidaknya lebih dari 24 kabupaten atau kota melaporkan keterisian ruang isolasinya di atas 90%. BOR untuk ICU dari berbagai RS mendekati bahkan ada yang melebihi angka 100%.

Pihaknya juga mengungkapkan, terjadi penumpukan pasien dan antrean panjang di banyak Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS, terutama di kota-kota besar. Bahkan banyak pasien yang meninggal saat tiba di IGD.

Kondisi semakin memprihatikan dengan bertambahnya kasus pada dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga perlu menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

"Kondisi ini menyebabkan keterbatasan tenaga untuk melakukan pelayanan, keterbasaan fasilitas, dan SDM yang menyebabkan RS kolaps," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi IDI, dari laporan masing-masing organisasi profesi, yakni Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, dari Maret 2020 hingga 26 Juni 2021, terdapat 949 tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19.

"Para tenaga kesehatan tersebut terdiri dari 401 dokter umum dan spesialis, 43 dokter gigi, 315 perawat, 150 bidan, 15 apoteker, dan 25 tenaga laboratorium medik," ujarnya.

Selain terus bertambahnya kasus Covid-19, juga berkembangnya varian baru Covid-19 di berbagai kota di Indonesia. Varian baru tersebut terutama varian Delta memiliki karakteristik yang lebih mudah menyebar, menyerang segala usia tanpa perlu ada komorbid, lebih memperberat gejala, meningkatkan kematian, dan menurunkan efektifitas vaksin.

218