Home Olahraga Portugal Kalah, Juara Bertahan Kembali Kena Kutukan

Portugal Kalah, Juara Bertahan Kembali Kena Kutukan

Sevilla, Gatra.com – Portugal gagal mempertahankan juara Piala Eropa yang mereka raih 2016 silam. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan harus tersingkir di babak 16 besar. Pasukan Fernando Santos itu harus mengakui keunggulan Belgia dengan skor 1-0, dalam laga yang berlangsung di Stadion Olimpico de Sevilla, Senin (28/6) dini hari WIB.

Satu-satunya gol dalam laga itu dilesekkan Thorgan Hazard di menit ke-42. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti, gagal diselematkan kiper Portugal Rui Patricio.

Meski mendominasi penguasaan bola yakni 58 %, Portugal gagal menyarangkan bola ke ke gawang Belgia. Total, Portugal melepaskan 23 tendangan, di mana 4 di antaranya mengarah ke gawang Belgia. Adapun Belgia hanya melepaskan 6 tendangan, dan 1 yang mengarah ke gawang Portugal.

Portugal seolah terkena kutukan juara bertahan yang mayoritas gagal mempertahankan gelar. Pada 2004, Prancis datang dengan status juara Piala Eropa 2000. Meski tampil dengan skuat yang tidak jauh berbeda ketika juara, Prancis gagal total, dan terhenti di babak perempat final, usai kalah dari Yunani.

Yunani sendiri akhirnya menjadi juara di Piala Eropa 2004 usai menang atas Portugal di babak final. Namun saat Piala Eropa 2008 berlangsung, Yunani malah hancur lebur. Sang juara bertahan hanya finis di urutan keempat Grup D 2008 dengan nol poin usai mengalami tiga kekalahan di babak penyisihan.

Spanyol sempat membuat sejarah dalam sejarah Piala Eropa sebagai juara back to back setelah memenangkan kejuaraan ini pada 2008 dan 2012. Pencapaian Spanyol ini sekaligus mematahkan kutukan untuk tim juara bertahan yang selalu gagal di edisi selanjutnya.

Hanya saja, keberuntungan Spanyol seperti sudah habis ketika berlaga di Piala Eropa 2016. Berlaga dengan status juara bertahan dua kali, Spanyol harus tumbang di babak 16 besar setelah kalah dari Italia 2-0.

Portugal sendiri harus berjuang keras untuk menuju babak 16 besar. Mereka harus tampil melawan Prancis dan Jerman di penyisihan grup F. Arsitek Portugal, Fernando Santos menegasknya, timnya sudah mencurahkan segalanya untuk mempertahankan gelar akan tetapi nasib berkata lain.

“Mereka sudah memberikan segalanya. Belgia memiliki enam tembakan dan mencetak satu gol. Kami punya 29 tembakan dan dua kali membentur tiang. Tapi kekalahan adalah kekalahan,” kata Santos dikutip laman UEFA.

Meski demikian, Fernando Santos menolak argumen yang menyebut Timnas Portugal tidak beruntung di edisi Piala Eropa 2020. Dia mengatakan, kuatnya harus mengakui diri bahwa mereka gagal mencetak gol di pertandingan krusial.

“Tidak ada keberuntungan atau nasib buruk. Yang ada adalah fakta bahwa Anda kebobolan dan tidak bisa membalasnya,” tandasnya.

235