Home Kesehatan Covid-19 Melonjak, Pasien Membludak, RS Kekurangan Nakes

Covid-19 Melonjak, Pasien Membludak, RS Kekurangan Nakes

Brebes, Gatra.com - Melonjaknya jumlah pasien Covid-19 membuat ruang isolasi sejumlah rumah sakit rujukan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah penuh. Rumah Sakit bertambah kewalahan karena kekurangan tenaga kesehatan.

Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, sejumlah rumah sakit membutuhkan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 yang jumlahnya meningkat.

"Kita butuh tenaga kesehatan. Di RSUD Brebes butuh tambahan tenaga kesehatan 30 orang, baru dapat 10. Jadi masih kurang 20. (RS) di Jatibarang belum (dapat tambahan tenaga kesehatan)," ujar Idza, Selasa (29/6).

Idza mengatakan, kondisi di rumah sakit tersebut sudah disampaikan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain itu, pihaknya juga akan merekrut relawan tenaga kesehatan dari akademi keperawatan (akper).

"Kita sudah hubungi Akper Al Hikmah 1 di Benda. Itu ada 40 orang yang tahun ini lulus, mereka bisa jadi tenaga relawan. Semoga bisa mempercepat penambahan tenaga kesehatan di rumah sakit," ujarnya.

Diakui Idza, meningkatnya jumlah pasien Covid-19 membuat ruang isolasi di rumah sakit rujukan kondisinya penuh. Dia menyebut tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Brebes sudah mencapai 95 persen. "Rumah sakit sudah mulai penuh, rata-rata BOR-nya 95 persen," ucapnya.

Sekretaris Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Bhakti Asih Brebes, Muhammad Iqbaluddin membenarkan kurangnya tenaga kesehatan di rumah sakit.

Selain karena jumlah pasien Covid-19 yang melonjak, kekurangan itu menurut Iqbal disebabkan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

"Nakes kami banyak yang tumbang. Total karyawan, termasuk nakes yang positif selama bulan Juni ini ada 24 orang. Mereka antara lain ada perawat, dokter, dan petugas laboratorium," ujar Iqbal, Selasa (29/6).

Iqbal mengatakan, tenaga kesehatan yang saat ini bertugas menangani pasien Covid-19 berjumlah 74. Jumlah ini akan ditambah dari hasil rekrutmen tenaga kesehatan yang sedang dilakukan. "Kami sedang lakukan proses rekrutmen untuk menambah 15 perawat," ujarnya.

Dengan kurangnya jumlah tenaga kesehatan tersebut, kata Iqbal, rencana membuka ruang auditorium untuk menambah kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 belum bisa dilakukan.

Sementara, ruang isolasi baik ICU maupun non-ICU kondisinya sudah penuh. Akibatnya, sejumlah pasien Covid-19 masuk daftar tunggu atau mengantre dua hingga lima hari di ruang IGD terlebih dahulu hingga ada tempat tidur yang kosong.

Iqbal menyebut, per Selasa (29/6), ada 37 pasien positif Covid-19 dan 23 pasien suspect yang sedang dirawat. Sedangkan pasien yang masuk daftar tunggu jumlahnya 10 orang.

"Ada juga pasien suspect meninggal karena karena ICU penuh. Pasien ini sudah menunggu enam hari di ruangan biasa, belum bisa masuk ICU karena penuh," ujarnya.

1675