Sibolga, Gatra.com - Empat rumah milik empat Kepala Keluarga (KK) di lingkungan V Santeong, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), diterjang tanah longsor pada Selasa (29/6) dini hari tadi. 

Camat Sibolga Kota, Santi Panggabean mengatakan, longsor itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB yang diakibatkan hujan deras yang turun sejak Senin (28/6) malam. Akibat longsor, tiga unit rumah milik warga di gang Sanimas, dan satu unit rumah milik warga lainnya di gang Naibaho, Santeong mengalami kerusakan.

"Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun dapur rumah milik ke empat KK tersebut mengalami kerusakan ringan hingga berat," kata Santi. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sibolga, Masnot Hasibuan, meminta warga Santeong agar berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan longsor susulan. "Khususnya terhadap warga yang bangunan rumahnya dekat jurang maupun gunung," ujar Masnot. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga sendiri melalui Dinas Sosial (Dinsos), BPBD, dan Pemerintah Kecamatan Sibolga Kota, telah turun ke lokasi menangani bencana longsor yang menimpa ke empat rumah di Santeong tersebut. Pemerintah juga bahkan telah menyediakan tenda darurat dan paket bantuan pangan di lokasi. 

Sementara itu, dari hasil publikasi prakiraan cuaca pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas III Ferdinand Lumban Tobing, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Selasa (29/6), kondisi cuaca di wilayah Sibolga dan Tapteng tercatat berpotensi hujan ringan hingga sedang pada sore hingga malam hari dari 28-30 Juni 2021 hingga 01-04 Juli 2021. 

Potensi gelombang tinggi lebih dari 1,25-1,5 meter dapat terjadi di Perairan Kepulauan Nias, Sibolga/Tapteng dan Samudera Hindia barat Kepulauan Nias.