Guatemala, Gatra.com – Pemerintah Guatemala meminta agar Rusia mengembalikan uang yang telah dibayarkan untuk membeli vaksin Covid-19 Sputnik V. Permintaan itu disampaikan Guatemala lantaran vaksin tersebut tidak kunjung datang sesuai kesepakatan.
Pada awal April, Guatemala membayar sekitar 80 juta dolar AS atau setara Rp1,16 triliun untuk membeli 8 juta dosis vaksin Sputnik V. Vaksin ini seharusnya dikirimkan maksimal 20 hari setelah kesepakatan.
Dilansir Reuters, Rabu (30/6), Menteri Kesehatan Guatemala Amelia Flores mengungkapkan sejauh ini pihaknya baru menerima 150 ribu dosis vaksin dari Rusia. Padahal, negara ini ingin menggenjot capaian vaksinasi guna mengatasi lonjakan kasus infeksi Covid-19 dalam negeri.
Sementara itu, pihak Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang bertanggung jawab dalam pemasaran vaksin di luar negeri, mengatakan pasokan vaksin tambahan untuk Guatemala akan segera dikirimkan.
“Pesawat lain pengangkut Sputnik V dijadwalkan tiba di Guatemala pekan ini, lalu pesawat berikutnya datang awal pekan depan untuk tetap memenuhi kewajiban dalam kontrak,” kata direktur proyek khusus RDIF, Gleb Bryanski dalam sebuah pernyataan melalui email.
Pada Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk produksi ratusan juta dosis vaksin untuk luar negeri. Akan tetapi, Rusia hanya memproduksi sebagian kecil dari apa yang disampaikan tersebut, bahkan jauh lebih rendah daripada yang diproduksi Pfizer dan AstraZeneca tiap bulan.
