Home Kesehatan Sehari Tiga Pasien Covid-19 di Tegal Meninggal di RS

Sehari Tiga Pasien Covid-19 di Tegal Meninggal di RS

Tegal, Gatra.com - Kasus kematian pasien Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah ikut melonjak seiring kenaikan jumlah kasus. Tidak hanya di rumah sakit, sejumlah kasus kematian juga terjadi saat isolasi mandiri di rumah.

Mengacu data Dinas Kesehatan, angka kematian pasien Covid-19 di Kota Tegal pekan ini mencapai 9,7 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding angka kematian pekan sebelumnya yakni 9,4 persen.

Selain meningkat, angka kematian tersebut juga lebih tinggi dari angka kematian di Jawa Tengah yakni sebesar 6,39 persen dan angka kematian nasional sebesar 2,68 persen.

"Angka kematian memang naik sedikit, sedangkan angka kesembuhan turun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari, Kamis (1/7).

Menurut Prima, di rumah sakit, rata-rata pasien Covid-19 yang meninggal berkisar dua hingga tiga orang per hari. Mereka yang meninggal ini kebanyakan memiliki penyakit penyerta.

"Rata-rata yang meninggal dunia itu belum divaksin dan memiliki penyakit penyerta, jadi gejalanya berat," ujarnya.

Prima mengungkapkan, selain di rumah sakit, terdapat juga warga positif Covid-19 yang meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kondisi mereka tak terpantau sehingga tak tertolong.

"Rata-rata yang meninggal di rumah mengalami penurunan kadar oksigen secara tiba-tiba. Itu bisa fatal. Kadang kelihatannya baik-baik saja, tapi saturasi oksigennya turun. Saturasi oksigen tidak boleh kurang dari 95. Itu hipoksia namanya, mematikan," jelasnya.

Prima meminta warga yang positif Covid-19 untuk menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan pemkot di rusun Tegalsari dan GOR Tegal Selatan. Hal ini agar kondisi kesehatan mereka bisa terpantau oleh dokter dan bisa langsung dilakukan penanganan ke rumah sakit jika mengalami penurunan.

"Kami sudah sediakan tempat isolasi terpusat di GOR Tegal Selatan kapasitasnya 70 baru terisi empat orang dan di rusun kapasitas 80 sudah terisi 63. Jadi lebih baik isolasi terpusat saja. Makanya terjamin dan ada dokter yang memantau," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal Andri Yudi Setiawan mengatakan, personel BPBD kembali ditugaskan untuk membantu pemakaman pasien Covid-19 karena terjadi kenaikan angka kematian.

"Kami setiap hari menyiagakan 12 personel dalam pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19 di luar rumah sakit dan kiriman jenazah pasien Covid-19 dari luar Kota Tegal," katanya, Kamis (1/7).

Yudi mengungkapkan, sejak ditugaskan kembali pada 24 Juni, petugas BPBD sudah memakamkan sedikitnya lima jenazah penderita Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri di rumah dan kiriman dari luar kota. "Kami sifatnya memfasilitasi personel untuk membantu Dinas Kesehatan dalam pemamakan Covid-19," katanya.

1123

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR