Home Kesehatan POGI Catat 536 Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Mayoritas OTG

POGI Catat 536 Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Mayoritas OTG

Jakarta, Gatra.com – Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat sebanyak 536 ibu hamil terinfeksi virus Covid-19 selama periode April 2020 hingga April 2021. Dari jumlah tersebut, sekitar 51,9 persen di antaranya merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Ketua Umum Pengurus Pusat POGI, dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG (K) mengatakan terdapat peningkatan kasus ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pihaknya mendorong vaksinasi terhadap ibu hamil guna mencegah lonjakan kasus secara masif.

“Tidak punya gejala, tapi justru inilah yang mungkin menjadi celah. Karena hidup pada suatu keluarga, bahkan (bahaya) juga terhadap tenaga medis. Angka kematian dokter obgin cukup banyak. Info terakhir yang kami kumpulkan mencapai 28 dokter obgin,” katanya dalam diskusi daring, Jumat (2/7).

Ari menambahkan, ada 72 persen dari ibu hamil yang OTG tadi baru diketahui positif Covid-19 saat usia kehamilannya memasuki 37 minggu atau lebih dikenal dengan masa inpartu. Kemudian, sebanyak 3 persen meninggal akibat komplikasi Covid-19.

“Artinya, ini mungkin terlambat diketahui atau dia baru datang. Kita tahu 37 minggu itu masa inpartu, masa dia mau melahirkan. Ini jelas akan membutuhkan fasilitas untuk dirujuk dan sebagainya,” jelasnya.

Sebelumnya, POGI merekomendasikan agar pemerintah mempercepat dan memperluas pemberian vaksinasi pada ibu hamil dengan risiko tinggi, yaitu usia di atas 35 tahun, memiliki BMI di atas 40, dengan komorbid diabetes dan hipertensi.

Selain itu, juga melindungi tenaga kesehatan (nakes) yang sedang hamil. Hal itu meliputi pengaturan pembagian grup dan jam kerja serta vaksinasi pada nakes yang sedang hamil, kelompok ibu hamil berisiko tinggi terpapar, dan vaksinasi pada ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapat penjelasan dari tenaga medis lalu bersedia mengikuti vaksinasi atas pilihannya sendiri.

Berdasarkan penelitian, Covid-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Meski, hingga kini belum ada data ilmiah mengenai efektivitas maupun potensi bahaya pemberian vaksin Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui mengingat tergolong dalam kelompok yang rentan.

“Namun, dengan mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar Covid-19,” jelasnya.

240

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR