Home Internasional India Catat Kematian Akibat COVID-19 Melampaui 400.000

India Catat Kematian Akibat COVID-19 Melampaui 400.000

Mumbai, Gatra.com - India mencapai tonggak sejarah yang suram setelah mencatat angka 400.000 kematian akibat virus corona pada hari Jumat (2/7). Setengah kematian itu diketahui berada pada gelombang kedua dalam beberapa bulan terakhir, yang selama ini menjalani perawatan kesehatan.

Dikutip Reuters, Jumat (2/7), India telah mencatat 30,45 juta kasus sejak pecahnya pandemi tahun lalu, dan merupakan negara kedua yang paling terkena dampak di belakang Amerika Serikat, yang memiliki 33 juta kasus.

Amerika Serikat mencatat lebih dari 604.000 kematian dan sekitar 518.000 orang telah meninggal di Brasil.

Data kementerian kesehatan menunjukkan pada hari Jumat bahwa negara terpadat kedua di dunia, mencatat 853 kematian dalam 24 jam terakhir. Angka itu melewati 400.000, dengan jumlah 100.000 yang ditambahkan hanya dalam 39 hari.

Meski para ahli kesehatan percaya angka penghitungan jumlah kematian itu sebenarnya bisa mencapai satu juta atau bahkan lebih tinggi.

Puluhan mayat hanyut di sepanjang Sungai Gangga di India utara pada Mei, ketika orang-orang berjuang melakukan kremasi pada puncak gelombang kedua.

“Penghitungan kematian yang rendah adalah sesuatu yang telah terjadi di seluruh negara bagian, sebagian besar karena kelambatan dalam sistem. Jadi itu berarti kita tidak akan pernah memiliki gagasan yang benar tentang berapa banyak orang yang hilang dalam gelombang kedua ini,” kata Rijo M John, seorang profesor di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Rajagiri di kota selatan Kochi.

Bulan lalu, Bihar, salah satu negara bagian termiskin di India, merevisi total angka kematian akibat COVID-19 menjadi 9.429 dari 5.424, setelah ada perintah dari pengadilan setempat.

India mencatat total 200.000 kematian pada akhir April, kendati hanya butuh 28 hari untuk mencapai 300.000 kematian.

Sejumlah rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen yang selama ini diharapkan dapat menyelamatkan jiwa selama gelombang kedua pada bulan April dan Mei. Akibatnya orang-orang meninggal di tempat parkir di luar rumah sakit dan di rumah mereka.

Kasus-kasus terus menurun sejak mencapai puncaknya pada Mei, meski pejabat pemerintah dan para ahli telah memperingatkan bahwa gelombang ketiga bakal muncul, jika penyebaran dibiarkan, di tengah varian baru yang disebut Delta Plus.

168

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR