Home Ekonomi Wisata Bantul Kehilangan Rp1,6 M karena Tutup, Begini Pelaku Wisata Bertahan Hidup

Wisata Bantul Kehilangan Rp1,6 M karena Tutup, Begini Pelaku Wisata Bertahan Hidup

Bantul, Gatra.com - Empat pekan menutup objek wisata, Dinas Pariwisata Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata hingga Rp1,6 miliar. 
 
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dimanfaatkan pengelola untuk mengevaluasi dan membentuk satuan tugas penanganan Covid-19 sebagai syarat wajib operasional nanti.
 
"Hitungan kami saat tutup, per akhir pekan ada kehilangan pemasukan hingga Rp400 juta. Jika digabung, PAD yang hilang selama empat, dua pekan sebelum dan selama PPKM Darurat, ada kehilangan senilai Rp1,6 miliar," kata Kepala Dispar Kwintarto Heru Prabowo kepada Gatra.com, Sabtu (3/7).
 
Kwintarto menyatakan, langkah ini memang risiko yang harus diambil pemkab untuk menekan tingginya angka Covid-19 di Bantul. Atas kondisi ini, Dispar tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi hilangnya PAD. 
 
Namun sisi baiknya, selama penutupan dua pekan ini, pengelola wisata di pantai selatan justru bisa melakukan evaluasi, baik dari sisi manajemen maupun sarana prasana pendukung.
 
"Instruksi Bupati Nomor 17/Inst/2021 menyebutkan syarat wajib bisa beroperasionalnya obwis, selain pelaku industri sudah divaksin juga wajib membentuk Satgas Covid-19," jelasnya.
 
Vaksinasi telah digelar pada 29-30 Juni di empat lokasi, dari Pantai Parangtritis, Kecamatan Kretek, sampai Pantai Baru, Kecamatan Srandakan, hingga 2.324 orang sudah divaksin. 
 
Jumlah tersebut mencapai 91 persen dari total warga yang datang ke lokasi, yakni 2.542 orang. Sementara ada 3.000 orang yang telah mendaftar vaksinasi di tempat wisata di selatan DIY tersebut. 
 
Salah satu pengurus wisata Pantai Goa Cemara, Suratijo, menyatakan mendukung penuh keputusan pemerintah. Lantaran hampir empat pekan wisata tak beroperasi, sekitar 300 pelaku usaha kembali mencari penghidupan sebagai nelayan dan petani. 
 
"Saat ini kami sedang mengurus proses pembentukan Satgas Covid-19 ke pemerintah. Kami tidak masalah tutup dua pekan lagi. Malahan ini menjadi kesempatan kami mengevaluasi dan berbenah," jelasnya. 
 
Sesuai instruksi itu, selama PPKM Darurat seluruh objek wisata di Bantul ditutup total. Sebelumnya, saat terjadi lonjakan Covid-19, wisata di Bantul tutup di akhir pekan selama dua minggu.
426