Home Kebencanaan Korban Klaster Rapor Klaten Terus Bertambah, Meninggal Jadi 6 Orang

Korban Klaster Rapor Klaten Terus Bertambah, Meninggal Jadi 6 Orang

Klaten, Gatra.com- Korban klaster rapor SMPN 4 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, terus berjatuhan. Tercatat 6 meninggal dunia terdiri dari 2 guru, 1 istri guru, 1 suami guru, 1 istri karyawan dan 1 suami karyawan. Guru yang meninggal atas nama Harsono, 57 tahun. “Beliau kontak erat, dan tidak mau diswab,” kata Kristanti Sri Widada, 51 tahun, kepada Gatra.com, 06/07.

Pada kasus klaster rapor ini terjadi penularan terhadap keluarga saat mereka isolasi mandiri. “Saya sendiri menulari suami dan dua anak,” kata Kristanti. Kebanyakan mereka isolasi mandiri dan mengalami sesak nafas dan meninggal ketika dibawa ke rumah sakit.

Kristanti sempat dirawat di RSUP DR Soeradji Tirtonegoro, Klaten bersama 2 rekan gurunya. Saat perawatan, Warisoyanto, 59 tahun, rekan gurunya meninggal. Kristanti sekarang isolasi mandiri di rumah setelah diperbolehkan pulang pada 1 Juli lalu.

Awal mula klaster rapor adalah gegara menggarap rapor kenaikan kelas, guru-guru SMPN 4 Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, dilanda pagebluk Covid-19. "Batuk pilek panas, kontrol ke klinik. Nggak ngaruh obatnya. Semakin lemah, sesak nafas," kata Kristanti Sri Widada, Guru Fisika, menyampaikan gejala awal dia mengalami Covid pada Gatra.com, 25/6.

Guru SMPN Delanggu menggarap rapor pada akhir Juni. Mereka baru vaksin sekali. Pada saat dilaksanakan vaksinasi tahap kedua. "Saya tidak masuk, sudah sakit," kata Kristanti.

Besoknya para guru menggelar rapat kenaikan kelas. Mereka merasakan meriang dan batuk pilek. "Pada sakit dikira efek vaksin," katanya. Jumat mereka menggelar pembagian raport secara langsung. Dengan penjadwalan setiap sesi 10 orang tua murid.

Karena guru semakin sakit, maka dilakukan swab massal pada Sabtu, 19/6. Hasilnya, dari 45 guru yang diswab 22 diketahui positif Covid-19. Dari sejumlah itu tiga orang dirawat RSUP DR Soeradji Tirtonegoro. Termasuk Kepala Sekolah SMPN 4 Delanggu, Tri Daryanti.

Menurut Kristanti, untuk sementara para orang tua murid aman. Meskipun mereka belum melakukan swab test. "Untuk ortu sudah ditanyai oleh masing-masing wali kelas. Tidak ada masalah," katanya. Namun, untuk mencegah klaster raportan ini meluas, sebaiknya Gugus Tugas Covid-19, Klaten, melakukan tracing test pada orang tua siswa.

8768