Home Gaya Hidup The EndGame, Membuka Mata Prahara KPK

The EndGame, Membuka Mata Prahara KPK

Yogyakarta, Gatra.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid sampai menyembah-nyembah ibunya. Harun harus menolak permintaan sang ibu agar ‘membantu’ adiknya Rp50 juta demi menjadi tenaga honorer.

Tak cuma sekali, permintaan itu sudah datang 4-5 kali. Namun Harun bersikukuh menampik hingga akhirnya ibundanya mengerti. “Saya sudah berjanji pada negara ini, saya penegak hukum yang memberantas (korupsi) seperti itu,” kata dia.

Kisah Harun terungkap dalam film dokumenter ‘The EndGame’ besutan Dandhy Laksono. Film ini diluncurkan ke publik sebulan silam di tengah kontroversi tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK. Tes ini ditengarai menyingkirkan para pegawai KPK berkinerja terbaik.

The EndGame pun memuat kesaksian sejumlah pegawai tersebut, termasuk Harun. Dari rilis sebulan silam lewat pemutaran di komunitas-komunitas, film ini lantas ditayangkan kanal Youtube Watchdoc Documentary sejak 13 Juni dan telah disaksikan lebih dari 2 juta kali.

Durasi nyaris dua jam sebagian besar dihabiskan untuk wawancara dengan para pegawai KPK di sebuah sudut remang-remang. Namun The EndGame tak hendak mengejar capaian teknik dan estetik. Dokumenter ini memburu aktualitas dan efektif memberi gambaran terbaru nan lengkap soal KPK, sekaligus menjadi sarana advokasi untuk mendukung lembaga anti-rasuah itu.

Pada awal film, kita disuguhi kesaksian tentang TWK. Mulai pengujinya yang misterius, hingga soal-soalnya yang tak relevan dengan pemberantasan korupsi: dari soal pacaran, sampai pilihan Al Quran atau Pancasila.

Di bagian ini pula, EndGame melawan isu Taliban, nama kelompok ekstrim Islam di Afghanistan yang dijadikan stigma pada para pegawai KPK tersebut. Secara lugas dan cerdas, isu ini ditangkis dengan turut menampilkan keberagaman pegawai KPK, dari mereka yang beragama Kristen (“Saliban, bukan Taliban”) sampai yang beretnis Tionghoa.

Narasi para narasumber disusun secara efektif untuk menggulirkan prahara yang dihadapi KPK. Berbagai kesaksian itu diperkuat footage singkat berita-berita tentang KPK.

Paparan bahwa TWK bentuk upaya pelemahan KPK oleh penguasa, contohnya, mulus disambung dengan gagalnya penangkapan politisi Harun Masiku yang terlibat di kasus korupsi pemilu. Secara tangkas, narasi langsung beralih ke kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 dengan tersangka mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Dari lingkar kekuasaan, para narasumber lantas bercerita soal gesekan dengan lembaga lain: kepolisian. Konflik bertajuk cicak versus buaya--sebagai tamsil unuk KPK dan kepolisian-- ini bergulir dalam beberapa jilid hingga menyeret petinggi polisi, seperti kasus simulator SIM hingga penetapan tersangka calon Kapolri, Budi Gunawan.

Keyakinan untuk fokus menangani kasus korupsi di penegak hukum ini diwakili secara gamblang oleh seorang penyidik KPK, Rasamala. “Jangan-jangan kalau kita beresi korupsi penegak hukum, kita sudah selesaikan tugas pemberantasan korupsi 60-70 persen,” ujarnya.

Tak ketinggalan, kesaksian mereka mengahadapi aral pemberantasan korupsi, seperti dianiaya, ditodong pistol, sampai disiram air keras yag dialami penyidik Novel Baswedan. Dengan rentetan prahara itu, The EndGame menampilkan upaya perlawanan para pegawai TWK tetap dalam jalur hukum.

Sejak awal dan di antara wawancara, penonton diajak mengikuti perjalanan sejumlah eks pegawai KPK di atas sepeda motor dan langkah mereka dari bus umum untuk menggalang dukungan ke Komnas HAM, akademisi, seniman, hingga PP Muhammadiyah.

Tak kalah menarik, mendekati ujung, The EndGame menampilkan cerita dan aktivitas personal para pegawai KPK. Harun yang mengajar ngaji dan mengurus jemuran, Tata yang membuka jasa pesan makanan, atau ketika Novel menatap dekat--amat dekat-- ponselnya. Mata kiri Novel total buta, mata kanan berfungsi separuh saja.

Cerita-cerita para pegawai KPK itu barangkali sebagian sudah bisa dibaca di berita-berita harian. Namun kesaksian langsung dan visualisasinya, termasuk ekspresi mereka yang bertanya-tanya, marah, tapi kukuh pada prinsip anti-korupsi, menjadi kekuatan tersendiri film ini untuk memaku atensi kita.

Walhasil, di tengah PPKM Darurat ini, dan bansos hendak digulirkan lagi, The EndGame seakan sanggup mengajak lagi kita untuk terus membuka mata atas berbagai kebijakan dan berbagai prahara yang tak kunjung usai mendera KPK.

1166