_thumb.jpg "Ini Cerita Sekjen PDIP, Beberkan Curhatan Mensos Risma soal Bantuan Beras")
_thumb.jpg "Sirekap Diklaim Sudah Diaudit BRIN-BSSN, Roy Suryo: Bohong!")
Pati, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah memiliki cara tersendiri agar program vaksinasi bisa berjalan sempurna. Satu diantaranya, warga yang belum bisa menunjukkan lampiran sudah tervaksin tidak bisa mengambil bantuan sosial (bansos), maupun bantuan langsung tunai (BLT).
Bupati Pati Haryanto mengatakan, jika warga khususnya lansia tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin, maka penerima bansos ataupun BLT itu harus mau mengikuti vaksinasi di lokasi pengambilan bantuan tersebut. Langkah ini diambil, lantaran banyak penerima bantuan yang masih enggan divaksin.
"Nanti ada regulasinya, bagi yang mau mengambil bansos maupun BLT, akan langsung divaksin. Selain itu, memang yang mengambil bantuan sebagian besar orang-orang yang sudah berusia tua," ujarnya, Selasa (6/7).
Dalam waktu dekat, kebijakan agar percepatan vaksinasi terpenuhi. Pihaknya juga bakal melakukan jemput bola untuk vaksinasi, khususnya bagi warga penerima bantuan. Mengingat, vaksinasi sendiri bertujuan untuk meningkatkan kekebalan sistim imun.
"Nanti langsung diterapkan saja, petugas datang ke lokasi pengambilan bantuan dan melaksanakan vaksinasi pada warga," jelasnya.
Haryanto menambahkan, capaian vaksinasi di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani sudah mencapai 42%. Sementara target vaksinasi adalah sebanyak 228.000 warga.
"Dari total persentase itu terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes), pelayan publik dan lansia. Namun lansia memang masih rendah karena banyak yang takut untuk divaksin. Untuk anak-anak dan ibu hamil kami masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan. Kalau dulu kan yang mau vaksin datang ke Kantor Kecamatan. Namun kali ini, petugas yang datang ke desa terdekat. Bisa dua desa atau tiga tergantung situasi kondisi," bebernya.
