Home Hukum Beli Pasir, Warga Dapat 'Bonus' Mortir, Diduga Peninggalan PD II

Beli Pasir, Warga Dapat 'Bonus' Mortir, Diduga Peninggalan PD II

Purworejo, Gatra.com- Penemuan sebuah mortir aktif membuat gempar warga Desa/Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mejurut Kades Ngombol, Suryanto penemuan mortir yang diduga masih aktif itu berawal saat pemuda desanya membeli pasir untuk mengurug tanah.
 
Mortir tersebut pertama kali dilaporkan oleh Ketua Karang Taruna Desa Ngombol, Toni kepada Ketua RW bernama Untung Sudarjo yang kemudian melaporkannya kepada Kades Suryanto. "Kemarin (Senin, 6/7), karang taruna membeli pasir urug di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag. Sekira pukul 13.00 WIB, truk yang memuat pasir datang. Akibat truk yang disewa patah asnya sebelum sampai lapangan, tanahnya kemudian diturunkan menggunakan cangkul. Tiba-tiba ada benda seperti jantung pisang dari tumpukan tanah di truk," jelas Kades Suryanto saat ditemui di lokasi penemuan mortir, Selasa siang (7/7).
 
Mortir tersebut sempat dibuat mainan para pemuda yang belum pernah melihat benda seperti itu. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Kades kemudian melaporkan penemuan tersebut kepada Polsek Ngombol. Polisi yang memperoleh informasi segera menutup mortir itu dengan kotak kayu dan memasang garis polisi serta melaporkannya kepada Kapolres. 
 
Selama menunggu tim gegana datang dari Semarang, Kapolsek Iptu Suwardiyono, Danramil Kapten Inf Nugroho Agung Trapsilo serta Camat Nurifiana beserta anak buahnya  terus berjaga di sekitar lokasi mortir ditemukan. 
 
Kapolsek Ngombol, Iptu Suwardiyono menerangkan, usai mendapat laporan dari Kades Ngombol, pihaknya langsung melaporkan kepada Kapolres AKBP Rozal Marito yang lalu melaporkan penemuan itu ke Dansat Brimob. Kemudian dilaporkan ke Gegana Polda Jateng dan baru hari ini bisa datang. "Saya menghimbau kepada penjual pasir urug Desa Harjobinangun, sebelum dinaikkan truk, tolong dibersihkan dulu. Karena bukan kali ini saja pembeli pasir di sana menemukan mortir. Sekitar dua minggu lalu, warga Desa Jeruken, Kecamatan Ngombol juga menemukan mortir," tegas Kapolsek.
 
Sekira pukul 13.00 WIB Tim Gegana Polda Jateng datang ke lokasi penemuan mortir. Kemudian mortir tersebut dibawa untuk diledakkan di area persawahan Desa Wonoboyo yang berjarak sekitar 3 KM dari lokasi penemuan. Pukul 14.06 WIB mortir berhasil dijinakkan dan serpihannya dikumpulkan.
 
"Mortir ini memiliki panjang 28 cm, lingkaran 8 cm kaliber 2 Inchi. Kami tidak bisa menerangkan mortir tersebut berasal dari mana dan diproduksi tahun berapa karena kodenya telah tertutup oleh karat. Tapi jika dilihat dari bentuknya, bisa saja peninggalan Perang Dunia II," jelas Komandan Tim Penjinak Bom Gegana Polda Jateng, Iptu Slamet Subagyo.
1968