Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terus berupaya menambah tempat isolasi terpusat bagi warganya. Pasalnya saat ini angka kasus positif terus saja naik, dan dia berkomitmen memisahkan antara warga yang sehat dengan yang sakit. Hal ini disampaikan Gibran usai rapat koordinasi dengan Satgas COVID-19 di Balai Kota Solo, Rabu (7/7). Ia berencana menyiapkan tempat isolasi tambahan bagi warga. ”Kita siapkan tempat-tempatnya,” kata Gibran.

Sudah ada delapan tempat yang ditunjuk sebagai tempat isolasi bagi para pasien COVID-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG). Rencananya akan ada tambahan tempat untuk isolasi terpusat ini. Gibran akan menggunakan gedung-gedung sekolah menjadi tempat isolasi. ”Sekolah-sekolah ini kan bangunannya baru semua. Kamar mandinya juga bagus, jadi warga bisa nyaman,” katanya.

Rencananya Pemkot Solo juga akan membuat tempat isolasi khusus bagi lansia, ibu hamil dan anak-anak. ”Kami ingin memisahkan antara yang sehat dengan yang sakit, intinya itu,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini sudah ada delapan tempat isolasi terpusat yang ditunjuk oleh Pemkot Solo. Diantaranya Graha Wisata, Solo Techno Park (STP), SD Cemara 2, SMP N 11, SMP N 19, SMP N 25, SMP N 8, SD N Cengklik. ”Untuk STP dan SD Cemara 2 sekarang statusnya penuh. Hari ini kita mulai buka untuk SMP N 8 dan SMP N 5. Kita ingin memisahkan antara yang sehat dan yang sakit,” kata Siti.

Terkait teknisnya, Pemkot Solo akan melakukan penjemputan pada warga. Mereka yang isolasi mandiri di rumah kurang dari lima hari akan dijemput oleh petugas. Namun jika ada warga yang enggan isolasi terpusat, akan dilakukan penjemputan paksa oleh kepolisian. ”Kalau susah biar nanti dijemput kepolisian,” tegasnya.