Home Internasional 6 Kali Israel Hancurkan Komunitas Palestina di Tepi Barat

6 Kali Israel Hancurkan Komunitas Palestina di Tepi Barat

Jakarta, Gatra.com- Pasukan Israel telah menghancurkan komunitas Badui Palestina di Humsa Al-Baqai'a di Lembah Yordan, Tepi Barat. Mereka juga menghancurkan bangunan yang disediakan oleh komunitas tersebut.

Christopher Holt dari Konsorsium Perlindungan Tepi Barat, sekelompok badan bantuan internasional yang didukung oleh Uni Eropa (UE) yang membantu penduduk, mengungkapkan bahwa setidaknya 65 orang termasuk 35 anak-anak telah mengungsi, sebagaimana dilansir dari stasiun berita Al Jazeera pada Rabu, (7/7).

Pembongkaran itu membuat penduduk desa yang mencari nafkahnya dengan menggembalakan sekitar 4.000 domba telah kehilangan tempat tinggal lagi. Sementara itu, di masa lalu UE sudah membantu penduduk tersebut membangun kembali seusai pembongkaran sebelumnya.

Di bawah Kesepakatan Oslo, Lembah Yordan, yang merupakan 60 persen dari Tepi Barat yang diduduki, diklasifikasikan sebagai Area C. Artinya, berada di bawah kendali penuh militer dan sipil Israel.

Menurut Dewan untuk Pengungsi Norwegia atau Norwegian Refugee Council (NRC), ini merupakan keenam kalinya desa itu dihancurkan sejak November 2020 lalu. Di mana, 83 bangunan dihancurkan dalam insiden pembongkaran tunggal terbesar yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami memahami apa yang terjadi pagi ini adalah bahwa militer Israel memasuki komunitas sekitar pukul 9 pagi dan mereka menghancurkan semua yang ada di komunitas tersebut, termasuk 8 bangunan tempat tinggal, tempat perlindungan hewan serta bangunan pertanian," kata Holt kepada stasiun berita Al Jazeera.

"Pasukan Israel mencoba memindahkan secara paksa keluarga. Dan ini ilegal karena ini adalah wilayah pendudukan dan keluarga menolak untuk pergi. Ini eskalasi yang sangat serius," imbuhnya.

Di sisi lain, seorang pejabat keamanan Israel mengatakan pemerintah telah melakukan diskusi selama berbulan-bulan dengan penduduk dan menawarkan lokasi alternatif di dekatnya. Hal itu dikatakannya kepada kantor berita The Associated Press bahwa tawaran untuk lokasi baru tetap berlaku dan tak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Namun di bawah hukum internasional, kekuatan pendudukan dilarang keras memindahkan anggota penduduk dari komunitas yang ada di luar kehendak mereka. Di samping itu, pada bulan Februari lalu, pasukan Israel juga telah menyita tangki air dusun itu sesudah melakukan pembongkaran pada dua kesempatan sebelumnya di bulan yang sama. Alhasil, membuat masyarakat setempat tidak memiliki air minum dan air untuk ternak mereka.

Untuk diketahui, desa itu adalah salah satu dari 38 daerah Badui yang sebagian atau seluruhnya terletak di dalam ladang yang dinyatakan Israel sebagai tempat uji coba militer. Menurut Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), "zona tembak" yang ditentukan merupakan hampir 30% dari Area C, tempat tinggal 6.200 orang Badui.

Komunitas-komunitas ini merupakan beberapa yang paling rentan di Tepi Barat yang diduduki, dengan akses terbatas ke layanan dasar seperti air, sanitasi, listrik, pendidikan dan layanan kesehatan. Rumah-rumah warga Palestina di Lembah Yordan menjadi sasaran pembongkaran oleh otoritas Israel yang mengklaim bahwa mereka membangunnya tanpa izin.

Adapun, wilayah Lembah Yordan Palestina mencakup 160.000 hektar dengan sekitar 13.000 pemukim Israel tinggal di 38 pemukiman. Sementara itu, sekitar 65.000 warga Palestina tinggal di 34 komunitas.

174