Home Ekonomi Pandemi, Kemenkop: Masalah Logistik Hambat UMKM

Pandemi, Kemenkop: Masalah Logistik Hambat UMKM

Jakarta, Gatra.com – Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kemekop dan UKM, Ari Anindya Hartika, mengatakan, sektor logistik merupakan salah satu kendala yang masih dihadapi oleh UMKM di Tanah Air, khususnya di saat pademi Covid-19.

"Tantangan yang terkait logistik pada saat pandemi sekarang ini, di dalam negeri, biaya pengiriman barang ke berbagai daerah mengalami kenaikan sekitar 30 sampai 40%," katanya dalam webinar bertajuk "Optimalisasi Logistik Dukung Kemajuan UMKM" pada Kamis (8/7).

Naiknya ongkos logistik karena terjadi kelangkaan kontainer. Kondisi tersebut juga diperparah dengan masih adanya pungutan di sejumlah daerah yang kian menambah biaya.

Faktor lainnya, yakni soal infrastruktur yang belum memadai di daerah-daerah, khususnya di daerah terpencil, sehingga pengiriman barang tidak bisa dilakukan dalam waktu relatif cepat.

Kenaikan tarif pengiriman barang ke luar negeri, lanjut Ari, juga terjadi. Sama seperti dengan kondisi di dalam negeri, kenaikan tarif juga karena menurunnya jumlah kontainer akibat berkurangnya volume ekspor-impor. Ini terjadi akibat pandemi Covid-19.

"Kemudian juga kelangkaan kontainer. Kelangkaan kontener ini sangat dirasakan oleh teman-teman pelaku UMKM," ungkap Ari.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Ari, pihaknya telah melakukan beberapa hal, di antaranya menggandeng maskapai Garuda Indonesia sebagai mitra distribusi dan logistik UMKM ke berbagai daerah, termasuk untuk dalam maupun luar negeri.

"Kemudian juga dengan kementerian atau lembaga yang lain dan juga dengan Kadin, itu meresmikan ekspor perdana produk UMKM melalui pusat logistik bersama (PLB) e-commerce," ungkapnya.

Kementerian Koperasi dan UKM juga memfasilitasi untuk penjualan produk-produk UMKM ke ekosistem digital demi memperluas pasar melalui marketplace, misalnya Amazon dan sebagainya.

"Kalau kita lihat di dalam supply chain ini, di mana-mana tentunya membutuhkan logistik, baik itu dari awal atau produsen bahan baku untuk produsen barang setengah jadi maupun untuk barang jadi, bahkan langsung kepada konsumen itu perlu adanya dan logistik," katanya.

470