Home Gaya Hidup LAPAN: Perubahan Iklim Disebabkan Pemanasan Global

LAPAN: Perubahan Iklim Disebabkan Pemanasan Global

Jakarta, Gatra.com - Peneliti Ahli Pertama di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Amalia Nurlatifah, mengungkapkan perubahan iklim itu salah satunya disebabkan oleh pemanasan global.

"Faktanya, memang sebetulnya iklim sudah berubah dan pemanasan global memang terjadi di sekitar kita," tuturnya, via Zoom dalam webinar "Aksi Generasi Muda untuk Keberlanjutan Lingkungan", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSTA LAPAN pada Kamis, (8/7).

Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Suhu rata-rata permukaan bumi adalah sekitar 15 derajat Celcius. Di mana, pada abad terakhir telah naik sekitar 0,6 derajat Celcius. Selain itu, ilmuwan memperkirakan kenaikan tersebut akan berlanjut 1,4-5,8 derajat Celcius pada tahun 2.100.

Amalia menerangkan, driver atau penggerak dari perubahan iklim ialah gas karbon dioksida (CO2), metana, uap air dan nitrogendioksida (NO2). 

"Faktanya, sebetulnya metana, uap air dan nitrogen dioksida ini menyebabkan apa ya, driver yang lebih besar gitu, dia nge-drive lebih besar nih," katanya.
Sedangkan metana, lanjut Amalia, kekuatan panasnya itu sampai 20 kali dibandingkan karbon dioksida. Kemudian, karbon dioksida ini dapat dikeluarkan oleh banyak hal, seperti sampah-sampah limbah padat dan juga dari transportasi.

"Di daerah metropolitan, perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, Bandung itu tuh 70% polusi udara di daerah-daerah tersebut disebabkan karena transportasi," ucapnya.

Amalia menambahkan, di sektor industri juga bisa mengeluarkan karbon dioksida. Bahkan saat manusia bernafas, yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. "Makanya ini adalah driver yang darimana-mana sumbernya gitu kan. Makanya kita concern banget nih terhadap C02. Dan kenaikan C02 itu tuh berdampak cukup besar gitu terhadap perubahan iklim," katanya. Nah, soal masalah perubahan iklim, Amalia menilai itu merupakan masalah bersama. 

"Ketika kita berbicara masalah perubahan iklim, kita enggak bisa hanya berbicara masalah satu side atau satu ini saja, satu bidang saja. Tapi kita berbicara yang holistik, masalah yang menyeluruh gitu," ujarnya.

Amalia menyebut perubahan iklim ini juga berbicara masalah waktu, karena saat ketika berbicara mengenai masalah iklim ini tidak berbicara untuk hari ini, besok ataupun kemarin. Namun justru berbicara 30 tahun ke depan, 30 tahun sebelumnya dan bahkan 100 tahun ke depan serta 100 tahun yang lalu.

Ia menerangkan, iklim sendiri itu merupakan hal yang berbeda daripada cuaca. Iklim ini adalah kondisi cuaca yang memiliki rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama, sekitar 30 tahun.

Amalia menuturkan atmosfer merupakan suatu sistem yang paling rentan dari planet Bumi dan menjadi kunci perubahan iklim. Sebab perubahan iklim ini terjadi akibat adanya pemanasan global. Sedangkan, pemanasan global itu disebabkan oleh meningkatnya kondisi udara.

635

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR