Home Kesehatan Koalisi SOS Nakes Desak Pemerintah Serius Lindungi Nakes

Koalisi SOS Nakes Desak Pemerintah Serius Lindungi Nakes

Jakarta, Gatra.com – Koalisi SOS Nakes yang terdiri dari Public Virtue Research Institute (PVRI), Amnesty International Indonesia, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Kawal COVID-19 mendesak pemerintah lebih serius dalam mengatasi pandemi Covid-19 sehingga dapat mencegah kematian, terutama tenaga kesehatan (nakes) yang banyak berguguran.

Koalisi SOS menilai kebijakan pemerintah acapkali terlambat, seperti PPKM Darurat. Padahal, jika pemerintah bisa lebih cepat dalam mengambil kebijakan, layanan kesehatan tidak akan kolaps seperti saat ini dan kematian nakes dapat dicegah.

“Pemerintah harus bertanggung jawab atas kematian tenaga kesehatan di era pandemi. Kebijakan PPKM Darurat yang terlambat membuat Indonesia mencetak rekor angka positif baru setiap hari. Kami menyesalkan bertambahnya kematian nakes. Seharusnya itu bisa dicegah jika pemerintah serius melindungi mereka,” kata Direktur Program di PVRI, Miya Irawati, dalam keterangannya, Jumat (9/7).

Miya menyebut bahwa situasi pandemi Covid-19 di Indonesia seharusnya tidak akan sampai separah saat ini. Kondisi Indonesia saat ini merupakan hasil dari kebijakan pemerintah yang tetap mendahulukan ekonomi dibanding kesehatan.

“Inilah konsekuensi kebijakan yang mementingkan ekonomi dan mengesampingkan kesehatan dan keselamatan sejak awal. Jika penanganan virus gagal, semua prioritas ekonomi pasti sia-sia. Perhatikanlah seluruh warga, jangan ada perlakuan istimewa bagi kalangan tertentu. Utamakan warga miskin,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Kampanye Amnesty International Indonesia, Nurina Savitri, meminta pemerintah untuk melindungi tenaga kesehatan. Misalnya, telatnya insentif yang masih ditemui di beberapa tempat dan jaminan kemanan bagi nakes dan keluarga. Pasalnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan korban nakes terbanyak akibat Covid-19.

“Kami mendesak presiden untuk menghormati kerja para tenaga kesehatan, menjamin perlindungan mereka dan keluarga, sehingga tidak ada lagi nakes yang gugur di garda terdepan,” kata Nurina.

238