Karanganyar, Gatra.com - Distribusi sembako bantuan Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar ke pelaku isolasi mandiri meningkat tajam dalam sebulan terakhir. Sebelum mendapatkan bantuan sembako itu, warga terkonfirmasi positif Covid-19 harus melampirkan hasil tracing Dinas Kesehatan yang menunjukkannya terpapar.

Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Sosial Dinsos Karanganyar Gunarto mengatakan 200-300 paket sembako keluar dari gudangnya tiap hari dalam sebulan terakhir. Padahal sebelumnya, 200 paket mencukupi permintaan selama 2-3 hari.

"Mungkin karena yang isolasi di rumah bertambah banyak dari biasanya. Sebisa mungkin kebutuhan pangan mereka didukung pemerintah. Memang tidak bisa mencukupi seluruhnya. Sebagian dicukupi mandiri dan jogo tonggo," kata Gunarto kepada Gatra.com, Minggu (11/7).

Kasus aktif harian per Sabtu (10/7) sebanyak 284 orang. Dari total kasus aktif sebanyak 1.281 orang, 886 diantaranya isolasi mandiri sedangkan 405 sisanya rawat inap di rumah sakit.

Gunarto mengatakan, sejauh ini Dinsos baru bisa menyuplai sekali sembako selama isolasi 14 hari. Itupun harus difasilitasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

"Dari pengusulan TKSK ke Dinsos, kemudian diketahui Camat dan Kades/Lurah. Pengajuan sembako disertai salinan KTP/KK serta surat dari Dinkes yang menunjukkannya positif Covid-19. Artinya hasil swab dilampirkan," katanya.

Ratusan paket yang didistribusi ke isoman diimbangi pengisian ke gudang. Dinsos memiliki rekanan yang siap mengirim paket ke gudang. Per paket berisi beras, minyak goreng, mi instan dan susu kental manis kaleng.

Plt Kepala Dispermasdes Karanganyar Bambang Sutarmanto mengatakan pemerintah desa dibolehkan belanja sembako untuk warganya yang menjalani isoman. Sumbernya dari Dana Desa (DD).

"Ada delapan persen DD untuk penanganan Covid-19. Belanjanya ke pengadaan disinfektan, makan minum relawan serta beli sembako bagi yang sedang isolasi mandiri," katanya.