Home Ekonomi Lebih Setengah Abad Jual Jamu, Pandemi Omset Meningkat

Lebih Setengah Abad Jual Jamu, Pandemi Omset Meningkat

Kendal, Gatra.com - Lebih dari setengah abad melakoni hidup dengan berjualan jamu, Mbah Amanah 62 tahun mengaku selama pandemi covid-19, omset dari dagangannya naik hingga dua kali lipat. Nenek warga Gang Kenari Kelurahan Kebondalem Kendal Jawa Tengah ini berjualan berbagai jamu-jamuan sejak usia 11 tahun.
 
Diusia belia dan masih duduk di kelas 3 sekolah dasar, ia ikut berjualan jamu ibu kandungnya yang kini telah tiada sampai akhirnya bisnis jualan jamu diambil alih dirinya. Berjualan jamu lebih dari 50 tahun dilakoni dengan menggelar lapak di Pasar Cangkring Desa Rejosari Kecamatan Brangsong.
 
Jamu yang biasa dicari para pelanggannya adalah jamu godok (rebus) yang berisi berbagai rempah yang diramu. Berbagai penyakit yang dikeluhkan para pembeli, mulai penyakit kronis seperti jantung, darah tinggi, asam urat dan berbagai macam penyakit lainnya disebutnya sembuh dengan rutin meminum jamu godok Mbah Amanah. 
 
Tak hanya jamu godok, jamu yang sudah dihaluskan dari berbagai empon-empon juga disediakan dilapaknya. Pembeli yang datang akan diracikkan jamu sesuai sakit yang diderita untuk kemudian diseduh dengan air hangat lalu diminum secara rutin.
 
Lapak jamu Mbah Amanah juga menjadi langganan bagi setiap ibu-ibu di Kendal pasca melahirkan. Mereka biasanya membeli jamu godok maupun jamu yang siap seduh untuk diminum rutin selama masa nifas 40 hari.
 
"Kalau selama pandemi ini banyak warga yang cari jamu godok untuk penambah imun tubuh," kata Mbah Amanah saat ditemui di lapak jamunya, Minggu (11/7).  Jamu godok penambah imun yang banyak dicari warga sampai saat ini terdiri dari temulawak, kunir, kayu manis, serai dan jahe merah. Berbagai macam empon-empon ini digodok untuk diminum airnya sebagai penambah imun tubuh.
 
Jamu godok untuk imun tubuh, kata Mbah Amanah berbeda ramuannya dengan jamu godok untuk menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, meski cara menyajikannya hampir sama. Ia mengaku, selama pandemi covid-19, omset yang didapat naik hingga dua kali lipat. "Sebelum pandemi omsetnya rata-rata per hari kurang lebih mencapai Rp 1 juta, sekarang naik dua kali lipat mas," tuturnya.
 
"Selain banyak yang mencari jamu penambah imun tubuh, saat ini banyak sekali masyarakat yang mriyang. Banyak yang batuk pilek dan beli jamu saya," imbuhnya.
 
Dijelaskan, jamu yang dijual di lapak yang berada di tengah Pasar Cangkring adalah jamu yang sebelumnya dibeli dari toko jamu milik seorang warga keturunan yang berada di Semarang. Dalam setiap 6 bulan sekali, Mbah Amanah ke Semarang untuk berbelanja berbagai jamu dengan jumlah hingga mencapai puluhan kwintal.
 
Jamu Mbah Amanah dijual setiap hari mulai jam 8 pagi hingga jam 1 siang, kecuali hari Selasa yang dimanfaatkan untuk beristirahat dalam setiap minggunya.
 
Ngasminah warga Brangsong yang antri diantara beberapa pelanggan yang datang membeli jamu mengaku sengaja membeli jamu, karena hampir seluruh anggota keluarganya sedang meriang, batuk dan pilek. "Sekarang lagi musim batuk pilek mas. Saya kalau sakit sudah langganan beli jamu godok di sini. Kalau sudah diminumi jamu cepat sembuh mas. Alhamdulillah cocok," ujarnya.

 

 

543