Bangkok, Gatra.com - Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan pada hari Minggu lebih dari 600 tenaga kesehatan (Nakes) yang menerima dua dosis vaksin Sinovac China telah terinfeksi COVID-19, ketika pihak berwenang mempertimbangkan untuk memberikan dosis penguat guna meningkatkan kekebalan.
Dilaporkan reuters, Minggu (11/7), menurut data kementerian kesehatan dari April hingga Juli, dari 677.348 tenaga medis yang menerima dua dosis Sinovac, 618 terinfeksi. Bahkan ada satu perawat telah meninggal dan seorang pekerja medis lainnya dalam kondisi kritis.
Pejabat kesehatan senior Sopon Iamsirithawon, mengatakan pada konferensi pers pada hari Minggu bahwa telah dibentuk panel ahli untuk merekomendasikan dosis ketiga suntikan untuk memicu kekebalanbagi pekerja medis yang berisiko.
“Ini akan menjadi vaksin yang berbeda, baik vektor virus AstraZeneca atau vaksin mRNA, yang akan diterima Thailand dalam waktu dekat,” katanya. Ia menambahkan bahwa rekomendasi tersebut akan dipertimbangkan pada Senin.
Pengumuman itu muncul ketika negara Asia Tenggara itu melaporkan rekor tertinggi 9.418 infeksi komunitas pada hari Minggu. Pada hari Sabtu pihak berwenang melaporkan 91 kematian harian baru akibat virus corona.
Thailand telah melaporkan total 336.371 infeksi yang dikonfirmasi dan 2.711 kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Mayoritas pekerja medis dan garis depan Thailand diberi suntikan Sinovac setelah Februari dengan vaksin vektor virus dari AstraZeneca tiba pada bulan Juni.
Thailand mengharapkan sumbangan 1,5 juta vaksin Pfizer-BioNTech dari Amerika Serikat akhir bulan ini dan telah memesan 20 juta dosis yang akan dikirimkan setelah Oktober.
