Home Kesehatan Meninggal Beruntun, Pasutri Positif Covid-19 Dikubur 1 Liang

Meninggal Beruntun, Pasutri Positif Covid-19 Dikubur 1 Liang

Sragen, Gatra.com - Pasangan suami istri asal Dukuh Sadakan, Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Parman (55) dan Suparmi (50) dimakamkan di satu liang lahat, Minggu (11/7). Keduanya meninggal nyaris bersamaan usai dirawat di rumah sakit.

Sang suami, Parman meninggal dunia di RS Amal Sehat Sragen. Waktunya selang setengah jam setelah istrinya, Suparmi menghembuskan napas terakhirnya di sebuah RS di Solo. 

Kades Paringanom, Sugiyoto mengatakan, sang istri sudah sepekan dirawat di RS. Awalnya bergejala demam dan sesak napas. Menyusul suami menunjukkan gejala sama.

Sang suami baru dirujuk ke RS pada Jumat kemarin setelah perawatan jalan tidak menunjukkan perbaikan kondisi. "Akhirnya dimakamkan secara protokoler kesehatan Covid-19 di makam dusun. Dikubur di satu liang lahat berjeda sedikit," katanya.
 
Pasutri tersebut meninggalkan dua orang anak yang beranjak dewasa. Sementara tak lama berselang, setengah jam kemudian, satu warga di dukuh yang sama juga menyusul meninggal. Warga itu berjenis kelamin laki-laki sudah berusia tua dan sempat lama sakit-sakitan. 

"Meninggalnya di RS Moewardi Solo. Jadi sehari ini tadi, di dukuh itu ada tiga warga yang meninggal positif. Semuanya dimakamkan secara protokol Covid-19," terang Sugiyoto. 

Sementara itu tercatat 66 pasien RSUD Sragen meninggal dunia sejak Kamis-Sabtu (8-10/7). Yakni 22 pasien pada Kamis, 27 pasien pada Jumat dan 17 pasien pada Sabtu. 

Wadir Pelayanan dan Mutu RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Joko Haryono menyampaikan tingginya angka kematian pasien itu dikarenakan kondisi awal saat tiba di RSUD memang sudah kritis. 

Bahkan beberapa di antaranya meninggal sesaat usai tiba di RSUD karena kondisinya yang sulit diselamatkan. "Rata-rata saturasinya (kadar oksigen dalam darah) sangat rendah. Bahkan tadi ada yang baru tiba di depan IGD, lalu meninggal. Karena saturasinya hanya 50 persen," jelasnya.

Dijelaskan, beberapa pasien meninggal saat berada di IGD menunggu antrian ke ICU. Joko menyebut kondisi 17 tempat tidur atau bed di ruang ICU untuk pasien Covid-19 saat ini memang penuh. 

1481