Home Milenial Penurunan Kompetensi SDM Akibat Pandemi Tidak Terelakkan

Penurunan Kompetensi SDM Akibat Pandemi Tidak Terelakkan

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak menutup mata bahwa adanya pandemi Covid-19 kemungkinan besar akan mengurangi kompetensi sumberdaya manusia (SDM) yang hendak lulus sekolah. Kondisi ini pun disebabkan pembelajaran selama masa pandemi yang masih ditemui banyak tantangan dan permasalahan.

Di tingkat PAUD dan Sekolah Dasar (SD) misalnya. Dijelaskan Direktur PAUD Kemendikbudristek, Muhamad Hasbi, PAUD dan SD memang menjadi jenjang yang paling terdampak oleh pandemi. Karena di masa itu, pembelajaran secar tatap muka memang krusial dalam pengembangan anak. Yang saat ini pihaknya lakukan untu memitigasi masalah tersebut adalag dengan mendorong o
Peran orang tua dalam membantu pembelajaran.

"Pedagogi orang tua dalam upaya ini coba kita sediakan dengan baik. Selain itu kita juga memberikan materi yang orang tua dapat ajarkan," kata Hasbi dalam Bincang Media : Menyambut Tahun Ajaran Baru dengan Pembelajaran yang Aman dan Nyaman di Masa Pandemi Covid-19, Rabu (14/7).

Kekhawatiran yang sama juga terjadi di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan model pembelajaran di SMK yang banyak dilakukan secara praktek, belakangan memang pelaksaannya diakui kurang maksimal karena adanya pandemi. Hal ini diakui Direktur SMK Kemendikbudristek, M. Bakrun.

"Ya [pembelajaran] pasti tidak optimal. Banyak kepala dinas, kepala sekolah, dan kepala bidang pada bingung. Saya jawab bahwa yang bisa kami lakikan adlaah  memberikan keleluasaan untuk melakukan uji praktik," tuturnya.

Salah satu yang saat iji tengah dicoba oleh SMK yakni tetap melakukan praktikum melalui daring. Meski Bakrun mengakui hasilnya tentu tidak akan semaksimal praktek dengan menggunakan alat memumpuni seperti yang biasa dilakukan sekolah, namun cara mitigasi tersebut belakangan pun dianggap mampu menjadi alternatif yang bisa dicoba oleh sekolah-sekolah SMK.

"Kemarin itu sudah dicoba tetap praktik di rumah lewat sarana daring. Misal jurusan tata boga itu bisa tetap praktik membuat makanan di rumah dengan bahan seadanya, lalu divideokan untuk dilihat hasilnya oleh para guru. Cara-cara untuk menyiasati sepeeti itu yang kqmi tengah coba belakangan ini," pungkasnya.



 

617