Home Teknologi BPPT Siapkan 4 Produk Inovasi Kesehatan dan Pangan Terbaru

BPPT Siapkan 4 Produk Inovasi Kesehatan dan Pangan Terbaru

Jakarta, Gatra.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menetapkan bidang teknologi kesehatan dan pangan menjadi fokus utama kegiatan inovasi teknologi di tahun 2021. Hal ini dilakukan sebagai respon atas penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Pengakselerasi tersebut akan dilakukan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC-19).

Kepala BPPT, Hammam Riza menuturkan bahwa sedikitnya akan ada 4 inovasi teknologi kesehatan dan pangan. Teknologi pertama, yakni sebuah alat Rapid Diagnostic test Antigen Covid-19 yang dinamakan BPRO.

Hammam menjelaskan produk inovasi tersebut dikembangkan dari antibodi protein N (Nucleocapsid) virus Covid-19. 

“Saat ini BPRO sedang dalam tahap registrasi di Kementerian Kesehatan dan persiapan uji validasi eksternal,” kata Hammam dalam Talkshow Daring bertajuk Isoman Cerdas, Upaya Efektif Hadapi Gelombang Covid-19, Kamis (15/7).

Selain itu, BPPT juga sedang mengembangkan sebuah inovasi produk suplemen Stamilic. Suplemen ini, sambung Hammam, merupakan suplemen kesehatan berbasis Black Garlic yakni bawang putih tunggal yang mengalami proses fermentasi selama sebulan dalam suhu dan kelembaban tertentu. Hasil fermentasi tersebut menghasilkan bawang putih hitam yang memiliki tekstur lembut, rasa manis asam dan bebas bau.

“Suplemen ini bermanfaat untuk peningkatan daya tahan tubuh dan pengendalian komorbid dalam menghadapi Covid-19,” jelasnya.

Produk inovasi lain yang hendak diperkenalkan BPPT lainnya yakni Wholebeta. Inovasi tersebut merupakan suplemen kesehatan yang mengandung hasil Beta-glukan fermentasi ragi hitam, yang berperan membantu meningkatkan imunitas dalam masa pandemic Covid-19. 

Hammam menjelaskan, Beta-glukan adalah polisakarida yang mempunyai berbagai fungsi kesehatan guna melawan infeksi yang disebabkan oleh virus (anti virus) serta membantu mengatasi kolesterol dan mencegah hiperlipidemia. “Kemampuan betaglukan ragi hitam juga dapat membantu meningkatkan sistim imun adalah dengan cara mengaktifkan sel- sel imun dalam tubuh Sel B, dan Sel T, serta meningkatkan ekspresi sensor virus yang efektif dengan menghambat replikasi virus,” tuturnya.

Inovasi teknologi lainnya juga dilakukan dalam pengayaan gizi vitamin dan mineral dalam pangan pokok beras. Dengan gizi vitamin dan mineral yang terpenuhi, maka diharapkan daya tahan tubuh akan semakin membaik. 

“Beras terfortifikasi adalah beras yang di dalamnya ditambahkan mikronutrien, guna meningkatkan kualitas makanan dan mengurangi masalah kesehatan penduduk,” kata Hammam.

Keseluruh inovasi teknologi tersebut direncakanan untuk di luncurkan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2021 mendatang. Nantinya, produk inovasi ini akan menambah 5 Produk inovasi yang telah diluncurkan TFRIC-19 pada tahun 2020 lalu.

551